KULIAH TAMBAHAN BIOLOGI SEL KELAS A

Assalamu’alaikum Wr.wb

 

Mohon maaf sebelumnya atas keterlambatan, ada hal yang diluar kendali sehingga perkuliahan dimulai jam 20.30, mudahan tidak mengurangi semangat dan motivasi..,

 

Ada beberapa hal yang terakait dengan sel akan diuraikan di bawah ini, tolong dikomentari dan didiskusikan :

 

  1. Semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom
  2. Sel bakteri dalam tubuh lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel tubuh itu sendiri
  3. Reproduksi sel berbeda-beda tergantung jenis sel tersebut
  4. Sel-sel yang terdapat pada tubuh manusia memiliki umur yang berbeda-beda
  5. Sel-sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri

 

Tidak semua pernyataan di atas benar adanya, berikan tanggapan dan komentar anda tentang pernyataan di atas, bila perlu berikan contoh-contoh untuk memperkuat argumentasi anda.

 

Wassalamu’alaikum wr.wb

  1. #1 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:05 pm

    bismillah , tentang pernyataan yang nomor 2 benar sepertinya pak . soalnya saya pernah dengar , 10 atau 20 kali lebih banyak karena sel bakteri itu sendiri berukuran kecil ..

    • #2 by Luthfiana Nur Purawijaya (12613048) on January 15, 2013 - 10:46 pm

      kalau sel bakteri itu lebih banyak, apa akan menguntungkn?

      • #3 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:55 pm

        walaupun jumlah nya banyak kan ga semua bakteri berdampak buruk buat bagi kesehatan kita pi . contoh nya bakteri E. coli itu membantu proses pencernaan pada tubuh kita .. jika bakteri tersebut sudah bersifat patogenik , kan tubuh kita memiliki sistem pertahanan tubuh cukup kuat pi ..

      • #4 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:17 pm

        bakteri itu ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan,. bakteri itu kan sel inang bagi virus juga ,,
        jadi kalau ada virus yang merupakan pembawa penyakit ya jadi merugikan dan berbahaya tapi bakteri ecersia colli kan baik atau berguna di dalam pencernaan.

      • #5 by Husaini Anwar Fauzan (11613198) on January 16, 2013 - 5:04 am

        Menurut saya, sel bakteri itu tidak lebih banyak dari sel tubuh itu sendiri. Karena, jika memang lebih banyak dari sel tubuh itu sendiri, berarti pada setiap kali proses pembelahan sel, lebih banyak terbentuk sel bakteri dibandingkan dengan sel tubuh yang sehat dan tentunya bakteri tersebut akan membahayakan tubuh manusia. Padahal, tentu tidak mungkin dalam tubuh manusia yang normal, lebih banyak unsur ‘jahat’nya dibandingkan unsur baiknya. Salah satu contoh, dalam buku super great memory disebutkan bahwa sel otak itu jumlahnya triliunan. Itu baru sel otak saja. Bagaimana jika ditambahkan dengan sel-sel lainnya??

      • #6 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 5:36 am

        Karina Erlianti 09613139

        Bismillah..mencoba menanggapi pertanyaan Luthfiana Nur Purawijaya.
        Jika sel bakteri yang banyak terdapat didalam tubuh manusia itu adalah bakteri yang bersifat nonpatogen..tentunya akan menguntungkan. Bakteri-bakteri yang bersifat menguntungkan ini contohnya adalah
        -Bakteri yang terdapat pada saluran cerna khususnya usus besar, Kelompok bakteri yang mendominasi usus besar manusia pada umumnya adalah bakteri asam laktat yang merupakan bakteri gram positif dan kelompok enterobacter yang merupakan bakteri gram negatif. Mikroorganisme ini hidup secara anaerobik dan mampu melekat pada permukaan saluran pencernaan manusia.Contohnya Lactobacillus acidophilus. Beberapa jenis bakteri yang hidup di dalam saluran pencernaan ini tidak hanya menyerap nutrisi, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh.Juga terdapat sekelompok bakteri menguntungkan yang mampu menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker usus besar, bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri probiotik.

    • #7 by Luthfiana Nur Purawijaya (12613048) on January 15, 2013 - 10:59 pm

      o iya iya..mir bnr aku prnh liat penjelasn nya di iklan yakul

    • #8 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 11:01 pm

      jadi ada beberapa yang menguntungkan tapi memang ada beberapa bakteri yang bersifat merugikan , apalagi kalau jumlahnya banyak ..

    • #9 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 6:10 am

      Karina Erlianti 09613139
      Bismillah..menanggapi pernyataan mas Husen…Mungkin saja jumlah sel bakteri itu lebih banyak dari pada jumlah sel tubuh manusi. Sel Bakteri itu hidup berkoloni dan 1 sel bakteri mempunyai kemampuan membelah yang sangat cepat, misalnya bakteri e.coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit, artinya bakteri E. coli dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat, hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, 1 sel bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×1012 sel atau lebih dari 1 triliun sel.Nah itu hanya menggambarkan pembelahan 1 sel bakteri saja,,jadi bisa dihitung dan dibayangkan berapa banyak jumlah bakteri didalam tubuh kita jika ada lebih dari 1 atau banyak sel bakteri didalam tubuh yang melakukan pembelahan. Jadi, bisa dikatakan mungkin kalau jumlah sel bakteri didalam tubuh lebih banyak dari sel-sel tubuh itu sendiri, karena itu tadi sel bakteri mempunyai kemampuan membelah yang sangat cepat.

  2. #10 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:05 pm

    1. semua sel mengandung kromosom karena didalamnya terdapat DNA . Hanya saja letaj materi DNA nya berbeda antara sel prokariotik dan eukariotik.

    • #11 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 9:15 pm

      iya benar setuju

    • #12 by hadyherbs on January 15, 2013 - 9:28 pm

      Bagaimana dengan sel darah merah? apakah sel tersebut memiliki inti?? bukankah kromosom terletak didalam inti sel?

      • #13 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:35 pm

        menurut yang saya baca terdapat pengecualian untuk sel darah merah itu pak.

      • #14 by Qarningga Irilarita on January 15, 2013 - 9:46 pm

        dari referensi yang saya baca Pada manusia memang eritrosit tidak memiliki inti,
        tapi pada spesies lain, biasanya eritrosit memiliki inti sel dan pada trombosit (keping darah) tidak memiliki inti sel ,

      • #15 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:51 pm

        contoh spesies lainnya apa ngga dari referensi itu ?

      • #16 by Qarningga Irilarita on January 15, 2013 - 10:17 pm

        Pada mamalia, eritrosit dewasa tidak memiliki nukleus di dalamnya (disebut anukleat), kecuali pada hewan vertebrata non mamalia tertentu seperti salamander dari genus Batrachoseps dan yang di bahas disini adalah tubuh kita jadi eritrosit tidak memiliki inti

    • #17 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:56 pm

      ini aku dapat beberapa informasi mengenai sel darah merah .

      Bagaimana eritrosit dibentuk? Pembentukan eritrosit atau disebut juga eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan).

      Eritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya inti menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya menjadi tua dan kehilangan fleksibilitasnya. Eritrosit menjadi kaku dan rapuh.

      Setelah menempuh perjalanan sekitar 700 mil dalam 120 hari, membran selnya rusak dan hal ini dideteksi oleh sel-sel fagosit dan selanjutnya eristrosit ditelan. Lalu eritrosit baru memasuki sirkulasi dengan kecepatan yang sebanding dengan eliminasinya. Sekitar 1 persen dari eritrosit yang bersirkulasi diganti setiap hari, dan sekitar 3 juta eritrosit baru memasuki sirkulasi setiap detik untuk menggantikan peran ”pendahulu–pendahulu eritrosit”. Pelajaran kedua dari eritrosit adalah ”Kerja keras dan kaderisasi/regenerasi”.

      • #18 by Qarningga Irilarita on January 15, 2013 - 10:13 pm

        Pada mamalia, eritrosit dewasa tidak memiliki nukleus di dalamnya (disebut anukleat), kecuali pada hewan vertebrata non mamalia tertentu seperti salamander dari genus Batrachoseps

  3. #19 by Haudatul Khamsani on January 15, 2013 - 9:08 pm

    memang benar Sel-sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri. seperti yang di jelaskan pada materi di bawah ini.. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.

    Ambil contoh, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.
    saya Haudatul khamsani 12613054

    • #20 by Pebri Ramadhani on January 15, 2013 - 9:29 pm

      saya setuju dengan pernyataan ini. apakah ada contoh lain?

      • #21 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:47 pm

        contoh lain misalnya saat penyusutan ekor berudu saat katak mencapai usia dewasa..

      • #22 by Haudatul Khamsani on January 15, 2013 - 9:48 pm

        ada juga contoh lain sih feb… ni barusani baca kalau puasa tuh dapat buat sel kangker dapat mati…
        kyak yang di jelasin di bawah..
        Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Ilmu pengetahuan Translational Medicine baru-baru ini, ditemukan bahwa sel-sel tumor berekasi khusus terhadap hasil puasa dibandingkan dengan sel biasa.
        Jika biasanya sel kanker akan memasuki tahap ‘istirahat’ atau hibernasi, sel-sel ini akan terus berkembang dan membelah diri, dan pada akhirnya, mereka akan menghancurkan diri mereka sendiri.

        Kepala peneliti dari Universitas Southern California, Prof Valter Longo, mengatakan: “Sel-sel itu, faktanya, melakukan bunuh diri. Apa yang kita lihat adalah sel kanker ini mencoba untuk mencari apa yang mereka tidak temukan dari sel darah orang yang telah berpuasa. Mereka mencoba mencari penggantinya, tapi tidak bisa.”

        Studi yang dilakukan terhadap tikus itu menunjukan kombinasi puasa dan kemoterapi dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor secara efektif dan menyembuhkan beberapa sel kanker. Jika dilakukan tanpa kemoterapi, puasa juga bermanfaat untuk memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit, otak dan saraf (jenis-jenis tertentu).

        tapi itu baru di teliti.. jadi sani gak tau puasa yang gimana.a dulu yang bisa membunuh sel kanker.. soal.a yang masih di teliti…

    • #23 by Adytio darmadi(12613057) on January 15, 2013 - 10:22 pm

      setelah pembagian-pembagian apakah langsung dilepas begitu saja?

  4. #24 by Ihda Truk Mania on January 15, 2013 - 9:09 pm

    5. sel tubuh dapat bunuh diri. tujuannya untuk memberikan kesempatan penggantian sel tubuh. agar manusia lebih sehat. bunuh diri disebut apoptosis

    • #25 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:24 pm

      setelah bunuh diri itu selnya kemana? apa langsung menghilang apa gimana?

      • #26 by Isna Wardani on January 15, 2013 - 9:58 pm

        sel2nya dimakan oleh sel-sel fagot.dimana mekanismenya disebut fagositosis.

      • #27 by Isna Wardani on January 15, 2013 - 10:09 pm

        sel-selnya dimakan oleh fagot(pemakan).dimana mekanismenya disebut fagositosis.

      • #28 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:25 pm

        iya, dampak positifnya dengan adanya regenerasi sel (peremajaan) sel tsb, tubuh kita jadi lebih sehat dan bugar. Tetapi jika keseimbangan antara kematian dan pembentukan sel tsb kurang, maka tdk menutup kemungkinan akan terbentuk jaringan2 yg tidak diinginkan, seprti jaringan kanker, tumor dsb. Selain itu, apoptosis yg trjadi terlalu dini pada neuron di otak dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti alzheimer dan parkinson, karena ketidakmampuan neuron yang tersisa meregenerasi sel yang hilang

      • #29 by Husaini Anwar Fauzan (11613198) on January 16, 2013 - 5:17 am

        Bunuh diri sel yang dikenal dengan istilah apoptosis, itu dapat mengutungkan bagi tubuh manusia. Contohnya pada proses embriogenesis. Pada saat tersebut terjadi proses apoptosis, yang mana sel-sel tangan akan bunuh diri untuk membentuk lekukan-lekukan jari. Jika sel-sel tangan tidak membunuh dirinya sendiri, maka tangan manusia akan berbentuk seperti tangan/kaki bebek yang berselaput.

    • #30 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 10:07 pm

      apakah dapat memberikan efek yang spesifik terhadap tubuh…?

      • #31 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:26 pm

        iya, dampak positifnya dengan adanya regenerasi sel (peremajaan) sel tsb, tubuh kita jadi lebih sehat dan bugar. Tetapi jika keseimbangan antara kematian dan pembentukan sel tsb kurang, maka tdk menutup kemungkinan akan terbentuk jaringan2 yg tidak diinginkan, seprti jaringan kanker, tumor dsb. Selain itu, apoptosis yg trjadi terlalu dini pada neuron di otak dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti alzheimer dan parkinson, karena ketidakmampuan neuron yang tersisa meregenerasi sel yang hilang

  5. #32 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 9:10 pm

    Menurut saya semua sel memang mengandung kromosom. Karena masing-masing sel dapat menginformasikan informasi genetik melalui kandungan kromosom itu

    • #33 by hadyherbs on January 15, 2013 - 9:28 pm

      Bagaimana dengan sel darah merah? apakah sel tersebut memiliki inti?? bukankah kromosom terletak didalam inti sel?

      • #34 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:31 pm

        setahu saya yang memiliki inti itu sel darah putih pak , lalu bagaimana cara sel darah bereproduksi ?

      • #35 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:59 pm

        Saya pernah baca bahwa semua sel yang memiliki inti memiliki kromosom di dalamnya, namun pengecualian untuk sel darah merah/eritrosit karena sel darah merah/eritrosit tidak memiliki inti sel sehingga tidak memiliki kromosom. Bagaimana pak ?

      • #36 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 10:06 pm

        ternyata ada pengecualian yaitu di sel eritrosit. Sel eritrosit tidak mengandung kromosom karena tidak punya inti. Padahal kalau nggak salah itu kromosom letaknya di inti 😀

  6. #37 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:10 pm

    12613052
    Menurut sumber yang saya baca. Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya.

    Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari, mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik, kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah peristiwa itu bisa dicegah?
    Kematian terprogram. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
    Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
    Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba membuka tabirnya.

    • #38 by eprihariyanto on January 15, 2013 - 10:05 pm

      saya setuju dengan anda

  7. #39 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:10 pm

    anissa noverdiany ( 12613009 )
    assalam . pak mau tanya no 3 , mengapa reproduksi sel itu berbeda beda ? faktor apa yang mempengaruhinya ?

    • #40 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:13 pm

      mungkin yang dimaksud disini jenis sel somatik sama sel gamet nis . kan kalo sel gamet reproduksi nya dengan cara meiosis sedangakan sel somatik dengan cara mitosis ..

      • #41 by hadyherbs on January 15, 2013 - 9:20 pm

        reproduksi yang dimaksud disini bukan sebatas mitosis dan meiosis, tetapi reproduksi untuk menghasilkan suatu orgnisme baru, yakni dengan cara-cara seperti cara seksual, aseksual, konjugasi, dll

      • #42 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:21 pm

        maksudnya itu bukannya prokariotikn dan eukariotik ya? kalu sel somatis dan gamet itu kan bisa dimiliki oleh individu yang sama

      • #43 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:39 pm

        ohh, ia ..

      • #44 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:42 pm

        oh , tapi pada bakteri bisa melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual . bukankah sel pada bakteri tersebut sama pak ?

  8. #45 by Ihda Truk Mania on January 15, 2013 - 9:10 pm

    12613069

  9. #46 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:11 pm

    untuk yang nomor 3 itu jenis-jenis sel yang dimaksud seperti sel gamet dan sel somatik kah pak ?

    • #47 by hadyherbs on January 15, 2013 - 9:18 pm

      jenis-jenis sel yang dimaksud adalah orgnismenya, seperti sel prokariotik atau sel eukariotik. organisme sel-sel eukariotikpun juga melakukan reproduksi dengan cara yang berbeda-beda..,

  10. #48 by azuyaputri on January 15, 2013 - 9:12 pm

    pernyataan yg no. 5 benar pak.. sebab setiap harinya bnyak sel sel dalam tubuh yang mengalami aksi bunuh diri massal.

    • #49 by zetna nafi'ah on January 15, 2013 - 9:27 pm

      apa tujuan dari sel tersebut bunuh diri secara masal zuy?

      • #50 by azuyaputri on January 15, 2013 - 9:32 pm

        @zetna nafi’ah
        menurut para ahli, tujuannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun

      • #51 by mayang guna subagiyo 12613020 on January 15, 2013 - 9:46 pm

        zuy….ada tidak faktor yang menyebabkan sel itu bunuh diri sebelum sebelum waktunya dia hrus mati…?

      • #52 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:53 pm

        12613023

        reply to : Mayang Guna Subagiyo,,
        menurut para ahli, tujuannya sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun

      • #53 by azuyaputri on January 15, 2013 - 10:04 pm

        @mayang
        Sepertinya tidak ada faktor tersebut mayang. Sebab, Sel-sel di tubuh dilengkapi petunjuk dan cara untuk melakukan bunuh diri. Petunjuk ini disebut dengan protease yang akan memberikan sinyal bagi sel untuk mati.
        Salah satu cara sel untuk bunuh diri yakni Sel akan melakukan bunuh diri untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini akan bunuh diri dengan cara berani mati melawan virus-virus sebelum menyerang tubuh.

        Pengorbanan sel-sel inilah yang bisa menghambat penyebaran virus dan menyelamatkan seluruh organisme. sumbernya dikutip dari LiveScience mayang. Sudah jelaskah??

      • #54 by azuyaputri on January 15, 2013 - 10:10 pm

        To mayang
        Kematian sel bisa dengan cara bunuh diri dan bisa juga tidak direncanakan (nekrosis). Nekrosis merupakan suatu respons yang tidak direncanakan akibat adanya tekanan yang luar biasa seperti cedera traumatik atau terkena racun. Kondisi ini biasanya terjadi pada sel-sel jantung saat serangan atau sel paru-paru yang mengalami pneumonia.

    • #55 by zetna nafi'ah on January 15, 2013 - 9:44 pm

      saat melakukan bunuh diri itu punya waktu tertentu gk zuy saat melakukan bunuh diri ?

      • #56 by azuyaputri on January 15, 2013 - 11:01 pm

        tentunya punya,,, tapi belum dapat contohnya.. hhe.. dicari dulu ya,, nntik kalau dapat dikabarin.

      • #57 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:40 pm

        tentunya ada waktunya zetna,,kalau tidak ada waktu dan seenaknya saja jelas akan berdampak pada tubuh organisme itu..

    • #58 by widarti on January 15, 2013 - 10:01 pm

      saya mau bertanya ma uya, pendapat Prof. Raff dan kawan-kawannya kemudian meneliti tipe-tipe sel lainnya. Ternyata, setiap tipe sel yang diteliti memerlukan sinyal dari sel-sel lain untuk mencegahnya bunuh diri. Satu-satunya pengecualian yang ditemukan adalah pada sel telur yang sudah dibuahi. Sel yang disebut blastomer ini ternyata dapat hidup dan membelah diri tanpa adanya sinyal dari sel-sel lain.
      yang saya tanyakan mengapa pada sel di atas , sel telur yg sudah di buahi dapat mencegah dirinya untk melakukan bunuh diri? terima kasih

      • #59 by azuyaputri on January 15, 2013 - 10:27 pm

        To widarti
        Yang widarti tanyakan itu sudah merupakan hasil penelitian. Itu merupakan suatu pengecualian terhadap sel . Tapi Menurut saya, ada faktor- faktor tertentu yang menyebabkan sel tersebut tidak bisa menerima sinyal dari sel yang lain. Mungkin salah satu faktornya karena dibuahi. tapi yang terpenting, menurut Prof. Raff, ketua tim riset pada MRC Laboratory for Molecular Cell Biology University College London, semua sel tubuh sesungguhnya diprogram untuk membunuh dirinya sendiri secara otomatis, kecuali jika ada sel-sel lain yang melarangnya. Agar sebuah sel tetap hidup, ia harus berkomunikasi terus-menerus dengan sel-sel lain. Mekanisme yang sederhana ini menunjukkan, sebuah sel hanya bisa hidup di tempat yang memerlukannya dan selama ia diperlukan. Apabila suatu sel tidak mendapatkan sinyal yang melarangnya untuk bunuh diri, sel itu akan membunuh dirinya sendiri.

  11. #60 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 9:12 pm

    untuk pernyataan nomer dua benar pak,sel melakukan bunuh diri dan dinamakan apoptosis,biasanya sel membelah untuk menghilangkan bentuk tubuh/organ yg tidak dibutuhkan.setau saya seperti pembentukan jari tangan dan kaki pada embrio.

    • #61 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:30 pm

      contoh bentuk tubuh atau organ itu seperti apa??
      mungkin anda bisa menjelakan contohnya,,

    • #62 by Purna Trijaya Anggara Putra on January 15, 2013 - 9:38 pm

      apakah cuman di sel jari saja sel melakukan bunuh diri?

      • #63 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:52 pm

        syarif muhammad furkan (12613044)

        penambahan: menurut saya setelah membaca refrensi barusan, sel bunuh diri ini tidak hanya terjadi di organ jari..
        karena seperti yg di jelaskan saudari anissa sendiri_ proses ini terjadi pada embrio, dimana embrio berkembang dimasa pembentukan sel-sel awal manusia..
        pernyataan tadi sesuai dgn refrensi yg saya dapat’

      • #64 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:55 pm

        lalu apakah sel itu pernah melakukan aksi bunuh diri pada waktu yang salah ??
        mohon bantuannya

      • #65 by Adytio darmadi(12613057) on January 15, 2013 - 10:34 pm

        saya setuju dengan pendapat S.M furkan

      • #66 by syarif muhammad furkan (12613044) on January 15, 2013 - 11:20 pm

        menurut pendapat saya, proses ini terjadi pada waktunya.. karena tidak akan terjadi pembelahan bila ada organ tubuh yang melibihi perkembangan normalnya_ disinilah terjadi pemisahan.

    • #67 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 9:55 pm

      menghilangkan bentuk tubuh,itu seperti sel nya di hancurkan dulu atau gimana???

      • #68 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:29 pm

        12613015
        maksudnya mas farhan “menghilangkan bentuk tubuh” itu seperti apa ya? sepertinya kalau tentang masalah jari itu bukan menghilangkan bentuk tubuh, cuma sel tumbuh yang ada di jari ini berhenti berkembang dan akan bunuh diri karena pertumbuhannya yang sudah maksimal

      • #69 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:51 pm

        untuk fitra romadonsyah
        berapa lama ia akan mengalami pertumbuhan hingga maksimal dan bagaimana jikalau ia tumbuh tidak sampai maksimal??

    • #70 by BAIQ MUTMAINNAH on January 15, 2013 - 11:02 pm

      zul @ setau q sih nggak pernah ,soalnya sel yang bunuh diri punya tujuan kan

    • #71 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:45 pm

      apakah ada faktor yang menghambat proses bunuh diri itu dan faktor apa saja yang mempercepat proses bunuh diri itu??

  12. #72 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:12 pm

    (no 4) sel dalam tubuh manusia memiliki umur berbeda-beda Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri. Ada yang butuh beberapa hari saja, ada juga yang memakan waktu puluhan tahun.

    USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari. Usus merupakan organ tubuh yang paling cepat memperbaiki diri karena paling sering terpapar bahan kimia.

    Lidah. Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

    Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, sedangkan bagian dalamnya membutuhkan waktu satu tahun.

    Hati dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari. Bahkan, jika 70% hati seseorang dipotong, hati mampu kembali ke ukuran normal sampai dengan 90% dalam waktu dua bulan. Namun, jika sudah sangat rusak parah, hati tidak mampu lagi memperbaiki dirinya.

    Sel darah merah memperbarui diri setiap empat bulan. Sel-sel tua dihancurkan di limpa. Cedera atau menstruasi menyebabkan jumlah sel darah berkurang sehingga tubuh terus memproduksinya.

    Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.

    Jantung membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri. Seumur hidup jantung hanya mampu meregenerasi sebanyak 34 kali.

    Tulang membutuhkan waktu 10 tahun. Lebih singkat dibandingkan dengan jantung.

    Otak dan mata tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.

    Kita dapat mengetahui berapa usia sel melalui alat Body Fat Meter (BFM).

    • #73 by RATNI YUNIASTUTI on January 15, 2013 - 10:13 pm

      apakah tahapnya sama atau tidak jika cara reproduksinya berbeda ?

    • #74 by BAIQ MUTMAINNAH on January 15, 2013 - 10:37 pm

      berarti matinya gk secara bersamaan ?

  13. #75 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:12 pm

    tentang pertanyaan nomor 5, iya sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri,

    Analoginya, kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram.

    • #76 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:18 pm

      tiara ,suci mau nanya? apakah peristiwa itu sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat?

      • #77 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:28 pm

        menurut sumber yang aku dapet sih ci, Fenomena apoptosis ini sebenarnya menunjukkan, sel yang tumbuh pada tempat yang bukan semestinya tidak akan mendapatkan sinyal yang melarangnya bunuh diri. Dengan demikian, sel itu akan membunuh dirinya sendiri. Keseim-bangan antara produksi sel baru dan kematian sel lama pun akan dapat dipertahankan.

        Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti; sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.

        Jadi, peristiwa itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang yang sehat..

    • #78 by fatimah siyam handayani on January 15, 2013 - 9:29 pm

      12613074
      kalau contohnya bunuh diri sel dalam manusia seperti apa

      • #79 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 9:34 pm

        cntohnya pmbntukan jari di tangn dan di kaki,jadi sel itu bunuh diri ,buat ngebentuk lekukan lekukannya

      • #80 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:38 pm

        misalnya dalam perkembangan janin. janin yang meiliki selaput – selaput akan membentuk jari, mata, serta anggota tubuh lainnya. Selaput – selaput itula yang mengalami proses bunuh diri atau yang disebut apoptosis.

      • #81 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:40 pm

        berarti lekukan lekukan di detiap tubuh manusia itu karena bunuh diri sel ?

      • #82 by Kiki Permatasari (12613010) on January 15, 2013 - 10:26 pm

        apakah ada kemungkinan proses bunuh diri/ apoptosis itu gagal atau tidak sempurna

      • #83 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:33 pm

        Benar

    • #84 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:54 pm

      ada kematian yang terprogram berarti apakah ada juga kematian yang tidak terprogram dan contohnya bagaimana??tolong kasih penjelasan

  14. #85 by BAIQ MUTMAINNAH 12613050 on January 15, 2013 - 9:13 pm

    Assalamualaikm wr.wb 4 kira-kira apa yang menyebabkan suatu sel itu melakukan bunuh diri jelaskan alasannya,?

    • #86 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:17 pm

      menurut ku sel tsb bunuh dari brtujuan untuk melakukan proses peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar, kan sel kita itu juga mengalami proses penuaan, jadi ya harus diremajakan supaya berimbas pada kesehatan tubuh kita

      • #87 by BAIQ MUTMAINNAH 12613050 on January 15, 2013 - 9:32 pm

        lalu bagaimana jika semua sel itu bunuh diri ,trus sel apa yg berfungsi di tubuh kita

      • #88 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:41 pm

        berarti maksud dari sel – sel yang memiliki umur berbeda – beda melakukan proses bunuh diri? maksud saya sel melakukan proses bunuh diri dalam jangka waktu yang berbeda – beda sehingga memiliki umur yang berbeda – beda pula?

      • #89 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:44 pm

        setahu ku tidak semua sel melakukan bunuh diri, hanya sel2 yg sudah mengalami masa “penuaan” sel, sehingga sel tersebut harus diremajakan (diganti dengan sel yg baru). jadi sel yang berfungsi di tubuh kita ya sel2 baru yg datang menggantikan sel2 lama nan tua tsb. Seperti satpam yg tugasnya ganti jaga gitu lah. Hehehe 🙂

      • #90 by Isna Wardani on January 15, 2013 - 11:06 pm

        12613039
        isna aprilia wardani

    • #91 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:21 pm

      tapi peristiwa bunuh diri sel yg terprogram ini tidak sepenuhnya memberikan manfaat bagi tubuh kita, faktor penting yang juga harus kita perhatikan adalah Keseimbangan antara produksi sel baru dan kematian sel lama yang dapat dipertahankan (keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh). Karena Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.

      • #92 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:45 pm

        @silviana maksud spesifiknya gmn ya ?

      • #93 by Isna Wardani on January 15, 2013 - 10:30 pm

        tyas,,aku mau tanya…
        contoh sel yang selalu melakukan bunuh diri itu sel apa??

      • #94 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:40 pm

        @isna : Sel yang mengalami apoptosis, sejatinya adalah sel normal dan sehat. Namun dikarenakan munculnya perintah berupa sinyal-sinyal biokimia, sel akan mati. Apoptosis dapat terjadi secara langsung ketika sel yang rusak tidak bisa diperbaiki lagi atau terinfeksi oleh virus. Jadi terjadinya pada sel2 yang sudah memasuki masa “penuaan sel” dan sudah saatnya untuk diganti.

      • #95 by Dini Erma Yani(12613045) on January 15, 2013 - 10:44 pm

        jadi apakah ada kemungkinan proses bunuh diri/ apoptosis itu gagal atau tidak sempurna dan dampak dari kegagalannya tersebut?

      • #96 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 11:25 pm

        @Dini : kalo di bilang mungkin sih menurut ku mungkin terjadi kegagalan atau tidak sempurnanya proses apoptosis ini. Contohnya kegagalan apoptosis limfosit merupakan salah satu faktor penyebab keradangan kronis saluran nafas pada asma. Trus sel yang mengalami gagal apoptosis tersebut akan mengalami pembelahan terus menerus.

  15. #97 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:13 pm

    12613076

  16. #98 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:13 pm

    nomor 5. Sel-sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri

    Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. Kalau itu betul terjadi, aksi bunuh diri yang satu ini justru memberi manfaat buat kita.
    Sel-sel sehat yang mati tanpa sebab yang jelas. Setiap hari ada saja sel dalam tubuh yang tewas bunuh diri. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, 70 miliar sel per hari.

    • #99 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:17 pm

      terimakasih,, jadi ketika sel sel tersebut melakukan aksi bunuh diri massal ada dampak positif yang didapat oleh tubuh kita ?? mohon bantuannya,,

      • #100 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:18 pm

        Menurut sumber yang saya baca. Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya.

        Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari, mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik, kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah peristiwa itu bisa dicegah?
        Kematian terprogram. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
        Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
        Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba membuka tabirnya

      • #101 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:22 pm

        iya zul masri jelas ada ,contohnya untuk mencegah kanker

        Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti, sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.
        Jadi, kita patut bersyukur. Fenomena bunuh diri sel tetap memiliki tujuan sangat penting bagi kelangsungan hidup kita. Tentu semua ini karena memang sudah diatur oleh Sang Mahapencipta di atas sana 🙂

      • #102 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:23 pm

        silakan baca comment ku di pertanyaan baiq, zul

  17. #103 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:14 pm

    assalamu’alaikum,, mohon maaf sebelumnya, saya mau bertanya,, materi yang nomor 5 itu, sel sel dalam tubuh mampu melakukan proses bunuh diri,
    itu maksudnya bagaimana yah ? saya kurang mengerti, apakah bunuh diri yang dimaksud adalah saat dimana sel tersebut lepas dari tubuh atau bagaimana ?? saya mohon bantuannya,, terima kasih

    • #104 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:19 pm

      Menurut sumber yang saya baca. Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya.

      Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari, mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik, kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah peristiwa itu bisa dicegah?
      Kematian terprogram. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
      Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
      Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba membuka tabirnya

      • #105 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:23 pm

        kalau begitu berarti aksi bunuh diri sel dalam tubuh tersebut membawa dampak positif bagi tubuh kita,, oleh karena sel sel yang mati tersebut digantikan oleh sel sel baru,, jadi bisa disimpulkan kalau aksi bunuh diri sel tersebut dibutuhkan dalam tubuh, bukan demikian ? mohon bantuannya,

      • #106 by Purna Trijaya Anggara Putra on January 15, 2013 - 9:25 pm

        saya menambahkan sedikit, contoh realnya adalah pada waktu kita dalam kandungan, jari – jari kita masih menyatu untuk mendapatkan jari kita memiliki rongga maka dibutuhkan kematian sel.

    • #107 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:22 pm

      bukan, semisal ya Zul di kecebong kan ada ekornya, na itu akan mengalami kematian sel pada bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. saat itu yg dinamakan bunuh diri sel atau apoptosis gitu kalo gak salah Zul..

      • #108 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:27 pm

        menurut ku sel tsb bunuh diri tentu ada tujuannya, yaitu untuk melakukan proses peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar, kan sel kita itu juga mengalami proses penuaan, jadi ya harus diremajakan supaya berimbas pada kesehatan tubuh kita

        Tapi, peristiwa bunuh diri sel yg terprogram ini tidak sepenuhnya memberikan manfaat bagi tubuh kita, faktor penting yang juga harus kita perhatikan adalah Keseimbangan antara produksi sel baru dan kematian sel lama yang dapat dipertahankan (keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh). Karena Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.

      • #109 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:28 pm

        hm,, iya saya sekarang mengerti,, tujuan dari aksi bunuh diri itu adalah untuk peremajaan sel, jadi ketika sel itu mati, ia akan digantikan oleh sel sel baru, dan itu menciptakan keseimbangan dalam tubuh kita,, 🙂 terimakasih atas bantuannya

      • #110 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:32 pm

        iya, kurang lebihnya gitu zul, tapi bunuh diri terprogram ini tidak mesti memberikan dampak positf bagi tubuh kita, kmbli lg kita pada keseimbangan tadi, kalo jumlah sel yg trbentuk itu over, tidk mnutup kemungkinan akan mnyebabkan kanker

      • #111 by Marlin puspaningrum on January 15, 2013 - 9:57 pm

        Marlin Puspaningrum ( 08613039 )
        apakah semua makhluk hidup pasti mengalami apoptosis ??

      • #112 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:10 pm

        sepertinya iya, bahwa apoptosis ini terjadi pada semua makhluk hidup, baik yg uniseluler maupun multiseluler dan peristiwa ini berlangsung seumur hidup, karena sel2 yg sudah mengalami masa “penuaan” dlm tubuh kita tentu membutuhkan pengganti (peremajaan) sel

    • #113 by 12613029 on January 15, 2013 - 9:40 pm

      apa ada dampak negatifnya jg bagi tubuh kita?????

      • #114 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:48 pm

        iya, seperti yg sudah saya jelaskan di atas. Jika keseimbangan antara produksi sel baru dan kematian sel lama kurang, maka keseimbangan itu terganggu, sehingga jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, tdk menutup kemungkinan pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan2 yg tdk diinginkan, jaringan kanker misalnya.

  18. #115 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 9:14 pm

    reproduksi sel berbeda beda tergantung jenis sel tersebut iya benar karena sel itu bereproduksi saja di bagi menjadi dua yaitu seksual dan aseksual

    • #116 by azuyaputri on January 15, 2013 - 9:41 pm

      contohin dong mo… bagaimana mekanisme kerja sel sehingga terjadi reproduksi yg berbeda2?

  19. #117 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 9:15 pm

    menurut saya nomor 1
    Bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup dinamakan sel. Pada suatu jenis makhluk sel-sel itu tidak selalu sama bentuknya, misalnya sel otot berbeda daripada sel syaraf maupun sel darah. Di dalam inti sel dari kebanyakan makhluk terdapat kromosom, yaitu benda-benda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom adalah pembawa bahan keturunan.
    Dalam sel yang sedang membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Akan tetapi untuk mempelajari strukturnya halus harus digunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberikan perbesaran jauh lebih kuat. Salah satu bagian dari kromosom dinamakna sentromer, yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua lengan.
    Pada makhluk tingkat tinggi, sel somatis (sel tubuh, kecuali sel kelamin) mengandung satu stel kromosom yang diterimanya dari kedua induk/orang tua. Kromosom-kromosom yang berasal dari induk betina bentuknya serupa dengan yang berasal dari induk jantan. Maka sepasang kromosom itu disebut kromosom homolog. Karena iu jumlah kromosom dalam sel tubuh dinamakan diploid (2n). Sel kelamin (gamet) hanya mengandung separoh dari jumlah kromosom yang terdapat di dalam sel somatis, karena itu jumlah kromosom dalam gamet dinamakan haploid (n). Satu stel kromosom haploid dari suatu spesies dinamakan genom. Jumlah kromosom yang dimiliki berbagai macam makhluk tidak sama (manusia 46, marmot 64, kucing 38, anjing 78, sapi 60, kera 48, lalat rumah 12, ayam 78, padi 24, jagung 20, ercis 14, dll), tetapi jumlah kromosom yang dimiliki tiap makhluk pada umumnya tidak berubah selama hidupnya.
    Kromosom dibedakan atas autosom (kromosom tubuh) dan kromosom kelamin (kromosom seks). Kecuali beberapa hewan tertenttu, maka kebanyakan makhluk memiliki sepasang kromosom kelamin dan sisanya merupakan autosom. Lalat buah (Drosophila melanogaster) yang sering digunakan untuk penyelidikan genetika mempunyai 8 kromosom, terdiri dari 6 autosom dan 2 kromosom kelamin. Manusia memiliki 46 kromosom, terdiri dari 44 autosom dan 2 kromosom kelamin.
    (Untuk lengkap bisa baca buku “Genetika_Ir.Suryo”)
    Macam-Macam Kromosom
    • Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi:
    – Telosentrik: sentromernya terletak di ujung
    – Akrosentrik: sentromer terletak di dekat ujung
    – Submetasentrik: sentromer terletak agak jauh dari ujung
    – Metasentrik: sentromer terletak di tengah

    • #118 by hadyherbs on January 15, 2013 - 9:26 pm

      Berarti apakah menurut anda semua sel mengandung kromosom?? bagaimana dengan sel darah merah? apakah sel tersebut memiliki inti??

      • #119 by Pratomo satrio damarjati ( 12613027) on January 15, 2013 - 9:41 pm

        sel darah merah tidak mempunyai inti. (tapi itu eritrosit yang tua)

      • #120 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:49 pm

        kalau itu eritrosit yang tua, bagaimana dengan yang muda Tomo?

      • #121 by Isna Wardani on January 15, 2013 - 10:50 pm

        kalau menurut saya,,semua sel mengandung kromosom pak..
        kalau ada orang yang tes DNA,,yang diambil biasanya kan darah pak…
        pak,saya mau tanya,,,
        kalau seandainya orang kecelakaan kehilangan banyak darah,apakah materi genetiknya berkurang juga??

  20. #122 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 9:16 pm

    pak saya mau bertanya tentang nomer dua ,kenapa sel bakteri lebih bnyak di dalam tubuh?dan bagaimana cara sel normal bisa menyeimbangkan keberadaanya.?padahal sel bakteri sendiri lebih bnyak.

    • #123 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 2:59 pm

      Karina Erlianti 09613139
      Bismillah..mencoba menanggapi …Mungkin saja jumlah sel bakteri itu lebih banyak dari pada jumlah sel tubuh manusi. Sel Bakteri itu hidup berkoloni dan 1 sel bakteri mempunyai kemampuan membelah yang sangat cepat, misalnya bakteri e.coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit, artinya bakteri E. coli dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya menjadi dua kali lipat, hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, 1 sel bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×10pangkat12 sel atau lebih dari 1 triliun sel.Nah itu hanya menggambarkan pembelahan 1 sel bakteri saja,,jadi bisa dihitung dan dibayangkan berapa banyak jumlah bakteri didalam tubuh kita jika ada lebih dari 1 atau banyak sel bakteri didalam tubuh yang melakukan pembelahan. Jadi, bisa dikatakan mungkin kalau jumlah sel bakteri didalam tubuh lebih banyak dari sel-sel tubuh itu sendiri, karena itu tadi sel bakteri mempunyai kemampuan membelah yang sangat cepat.

  21. #124 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:16 pm

    Fitra Romadhonsyah (12613015)
    pertanyaan no 2.Sel bakteri dalam tubuh lebih banyak dibandingkan dengan sel-sel tubuh itu sendiri.
    memang jumlah sel bakteri ini merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat. dan di semua muka bumi ini memang terdapat bakteri dan di dalam tubuh kita ternyata sel bakteri memiliki jumlah 10 X lipat daripada jumlah seluruh sel tubuh dan akibatnya dari kumpulan atau kolonial bakteri ini dapat mempengaruhi kondisi badan kita

    • #125 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:19 pm

      maaf saya mau baertanya lagi,, dalam keadaan yang bagaimana kumpulan atau kolonial bakteri itu dapat mempengaruhi tubuh kita ? mohon dibantu ya..

      • #126 by Ihda Truk Mania on January 15, 2013 - 9:26 pm

        kalau menurut saya,saat sistem imun tubuh sudah tidak bisa melawan bakteri lagi,saat itulah bakteri akan berkembang biak dan menganggu sistem tubuh. 12613069

      • #127 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:38 pm

        bakteri tidak semuanya jahat. dalam tubuh kita ada bakteri yang sifatnya baik dan jahat seperti Lactobacillus bulgaricus (pada yogurt- baik), E. coli (pada usus-jahat). Keseimbangan ini terjadi jika bakteri jahat dan baik ini dalam jumlah yang sama. Saat kita tidak pas saat makan atau saat kita kekurangan dalam mengkonsumsi makanan berserat maka bisa menimbulkan gangguan pencernaan dan bakteri jahat ini akan memiliki jumlah yang banyak daripada yang baik. Bakteri jahat akan mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare dan mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Keseimbangan antara bakteri jahat dan bakteri baik membantu pencernaan. Akibatnya, risiko infeksi pencernaan bisa berkurang dan meminimalisasi risiko diare dan sembelit

      • #128 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:38 pm

        12613015

    • #129 by azuyaputri on January 15, 2013 - 9:49 pm

      tadi kan dibilang sel bakteri itu jumlahnya 10 X lipat dari jumlah sel tubuh,,, trus bagaimana cara kerja sel tubuh supaya dapat menstabilkan kondisi tubuh terhadap jumlah sel bakteri yg sebanyak itu??
      dijelasin ya,,, kemudian
      kok bisa kerja sistem tubuh gak terganggu oleh sel bakteri dalam keadaan sehat??

      • #130 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:04 pm

        12613015
        menurut saya dan info yang saya baca, memang jumlah sel tubuh sangat kalah besar dalam jumlah sel bakteri ini. Tetapi tidak semua bakteri yang banyak itu adalah bakteri jahat. Dikatakan bahwa keadaan yang sehat itu ketika jumlah bakteri baik dan jahatnya seimbang dan membuat sel tubuh ini selamanya mengurusi perkembangan sel bakteri.

        Contohnya : Bakteri jahat akan mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare dan mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, dan meningkatkan kekebalan tubuh. nah dengan saling kesinambungan ini dapat menimbulkan suatu keadaan yang sehat.

    • #131 by BAIQ MUTMAINNAH on January 15, 2013 - 10:23 pm

      di dalam tubuh tu kan terdapat bakteri baik dan jahat ,trus tadipak hady bilang volume bakteri lebih banyak dari sel,lalu apakah dapat berpengaruh terhadap tubuh atau sel itu sendiri ? mohon bantuannya

      • #132 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:54 pm

        jadi menurut saya memang bakteri jahat akan merugikan bagi sel tubuh ada contoh bakteri jahat seperti Staphylococcus Aureus,Bakteri ini termasuk bakteri pemakan darah. Bakteri ini membutuhkan besi yang ada di dalam darah untuk berkembang dan menginfeksi sel lain.

  22. #133 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 9:17 pm

    1. contoh : Pada organisme tingkat tinggi, terdapat dua macam sel, yaitu sel kelamin(gamet) dan sel somatic.Sel somatic mengandung kromosom yang berpasangan/ganda dan selnya disebut diploid (di=dua, ploid=sel kromosom, 2n). Sedangkan sel-sel kelamin atau gamet mengandung setengah jumlah set kromosom yang terdapat dalam sel somatic dan dinyatakan dalam sel haploid (n).

  23. #134 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:18 pm

    reproduksi sel itu setahu saya dibagi menjadi amitosis, mitosis,dan meiosis. dan setahu saya itu tahapnya dan letak terjadinya saja pak yang berbeda.

    • #135 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:23 pm

      emang letak terjadinya dimana aja winda?

      • #136 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:26 pm

        sel somatis dan sel gamet. itu setahu saya sih. jadi yang ditanyakan pak hady itu antara prokariotik dan eukariotiknya gitu

  24. #137 by eprihariyanto on January 15, 2013 - 9:18 pm

    epri hariyanto (12613063)
    tapi apa Selama proses bunuh diri, sel akan menyusut dan menarik diri dari lingkungannya. Kemudian permukaan sel akan tampak seperti air mendidih dengan beberapa fragmen melepaskan diri.

  25. #138 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:18 pm

    nomor 3 . reproduksi sel memang berbeda-beda tergantung jenis nya .
    misalnya saja “SEL BAKTERI” .Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri.
    Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
    Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
    Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

    • #139 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:27 pm

      sel bakteri itu gimana maksudnya? apakah berbeda dengan penggolongan sel prokariotik dan eukariotik?

    • #141 by zetna nafi'ah on January 15, 2013 - 9:31 pm

      biasa nya lau pada bakteri reproduksi nya tu terjadi d sel mana ya?
      terus lau reproduksi yg lain tu sama gk sel yang mereproduksi?

      • #142 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:49 pm

        tempat reproduksi bakteri tergantung pada sel mana yang ia serang, misalnya : e.coli
        terus reproduksi yg lain itu berbeda sel yang mereproduksinya.

  26. #143 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 9:19 pm

    Sel-sel yang terdapat pada tubuh manusia memiliki umur yang berbeda-beda,itu benar karena sel-sel dan organ tubuh kita terus beregenerasi, jadi itu menyebabkan umur sel berbeda-beda.

    • #144 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:28 pm

      boleh tau contohnya?

      • #145 by fatimah siyam handayani on January 15, 2013 - 9:40 pm

        fatimah siyam handayani 12613074
        USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari.
        Lidah. Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

        Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, sedangkan bagian dalamnya membutuhkan waktu satu tahun.
        Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.

    • #146 by Ihda Truk Mania on January 15, 2013 - 9:58 pm

      apasih tujuan dari perbedaan umur ini?
      12613069

  27. #147 by Lyla Prilia on January 15, 2013 - 9:20 pm

    Nur laila dwi apriliani (12613003), kalau menurut saya semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom karena sel kita diatur oleh inti sel yang mengandung substansi genetik seperti halnya kromosom juga mengandung substansi genetik seperti DNA dan RNA..

    • #148 by Pratomo satrio damarjati ( 12613027) on January 15, 2013 - 9:28 pm

      berarti ada substansi genetik di dalam substansi genetik???

      • #149 by Lyla Prilia on January 15, 2013 - 9:42 pm

        nah kan kromosom itu sebagian besar berada di inti jadi apa yang dikandung oleh inti itu akan diturunkan ke kromosom,jadi sama” mengandung substansi genetik

      • #150 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:43 pm

        menurut saya benar. karena sel yang ada dalam tubuh kita pasti memiliki kegiatan atau tugas yang berbeda -beda

  28. #151 by Dini Erma Yani (12613045) on January 15, 2013 - 9:21 pm

    3. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.

  29. #152 by uul murniati (12613058) on January 15, 2013 - 9:21 pm

    1. di dalam sel ad inti sel (nukleus) didlm nukleus terdapat DNA/RNA didalam DNA/RNA terdapat rantai kromosom dimana setiap helix mengandung gen

  30. #157 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:21 pm

    (12613076)
    nomor 5 , contohnya pada “SEL BAKTERI” yaitu Pada setiap pertumbuhan bakteri dalam suatu medium terdapat fase-fase atau tahapan pertumbuhan, tahapan tersebut antara lain fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian.

    Pada fase kematian adalah fase dimana akan terjadi pengurangan jumlah sel bakteri yang hidup.

    • #158 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:31 pm

      tolong jelasin tahapan kehidupan yang lainnya dong Dil..

      • #159 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:55 pm

        1.Fase lag adalah kondisi dimana bakteri baru saja di inokulasikan atau dibiakan dalam medium.

        2. Fase eksponensial adalah fase dimana bakteri melakukan pembelahan secara biner dengan jumlah kelipatan (eksponensial).

        3. Fase stasioner adalah fase dimana bakteri sudah tidak melakukan pembelahan lagi.

    • #160 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 16, 2013 - 12:01 am

      anda kan anak farmasi ,, saya ingin bertanya apakah ada obat yang membuat sel bakteri akan terus tumbuh ada dan berkembang ??atau apakah ada yang bisa membuat bakteri jahat menjadi bakteri yang menguntungkan??

  31. #161 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 9:22 pm

    nomor .5 bagaimana mekanisme sel dapat melakukan tindakan bunuh diri serta contohnya apa..?

    • #162 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:25 pm

      Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan. Contohnya, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan. Jadi, analoginya, kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor.

    • #163 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:26 pm

      Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan”, bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.

    • #164 by Pratiwi Andriani (12613021) on January 15, 2013 - 9:58 pm

      mekanisme apoptosis sangat kompleks dan rumit. secara garis besarnya apoptosis dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
      1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis)
      2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang berhubungan, dll)
      3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll)
      4. Fagositosis

      • #165 by BAIQ MUTMAINNAH on January 15, 2013 - 10:26 pm

        Apabila salah satu tahap mengalami gangguan bagaimana…?

      • #166 by Pratiwi Andriani (12613021) on January 15, 2013 - 11:30 pm

        jika salah satu dari proses tersebut mengalami gangguan makan akan terjadi apoptosis yang tidak sempurna. dan dapat menimbulkan penyakit yang bervariasi. apoptasi bisa jadi terlalu banyak atau malah kekurangan

      • #167 by Isna Aprilia Wardani on January 16, 2013 - 10:39 am

        contohnya penyakit yang bervariasi itu apa?
        12613039

    • #168 by Agenilia Permatasari on January 15, 2013 - 10:11 pm

      supaya lebih jelas Contoh dari 1.Fase lag a 2. Fase eksponensial , 3. Fase stasioner itu sndiri apa ?

  32. #169 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:22 pm

    iya tidak apa2 pak, teman teman memaklumi..

    menurut saya pada poin pertanyaan pertama semua manusia mempunyai kromosom, karena kromosom berkaitan dengan pewarisan sifat pada manusia dimana manusia berasal dari persatuan dari 2 gamet yaitu ovum dan spermatozoa.

    tetapi setiap mahluk hidup memiliki bentuk dan jumlah jumlah kromosom sendiri-sendiri,, dengan demikian kariotype pun sendiri-sendiri pula. dimana kariotype itu berguna untuk mengetahui kelainan kromosom dgn manusia..

    dan jumlah kromosom manusia adlah 46 (diploid)

    demikian hasil refrensi saya, mohon dikomentari’

    • #170 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:35 pm

      12613044

  33. #171 by indah novia wulandari on January 15, 2013 - 9:23 pm

    menurut saya setiap sel melakukan reproduksi sel yang berbeda, makanya da miosis dan mitosis

    • #172 by Purna Trijaya Anggara Putra on January 15, 2013 - 9:27 pm

      contoh realnya seperti apa ya?

      • #173 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:29 pm

        gimana dengan amitosis?

      • #174 by syayida surya amnata/ 12613033 on January 15, 2013 - 10:29 pm

        nama lain amitosis itu pembelahan biner dan itu terjadi pada prokariotik seperti bakteri

    • #175 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:45 pm

      Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

      • #176 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:51 pm

        sederhananya, membelah menjadi 2, 4, 8 dan seterusnya, kelipatannya, tanpa harus melalui proses interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase

    • #177 by eprihariyanto on January 15, 2013 - 9:57 pm

      (eprihariyanto/12613063)
      nisa di jelaskam dengan rinci sel itu dan berikan peran penting masing-maslng sel tersebut

    • #178 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 16, 2013 - 12:07 am

      apakah tujuan sel bereproduksi hanya untuk memperbanyak dirinyakah??

  34. #179 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:23 pm

    4. sel – sel pada tubuh manusia memiiki umur yang berbeda – beda.

    Memang benar bahwa sel – sel yang menyusun tubuh manusia memiliki umur yang berbeda – beda. Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri.

    • #180 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:43 pm

      syarif muhammad furkan (12613044)

      meregenerasi itu sendiri pengertiannya apa??
      apakah meregenesi itu adalah proses untuk memperbaiki setiap sel yg rusak di setiap organ??
      jika benar, apakah siklus ini berlangsung di setiap organ manusia.???

      • #181 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:46 pm

        meregenerasikan artinya meremajakn kembali sel – sel yang telah rusak. seperti halnya sel darah merah yang rusak merombak dirinya di dalam hati, kemudian kembali melakukan siklus untuk membuat sel darah merah kembali

      • #182 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:49 pm

        ya, proses memperbaiki setiap sel yang rusak di setiap organ. Benar, proses ini terjadi disetiap organ, untuk memperbaiki sel – sel yang rusak disetiap organ. jika tidak, maka kegiatan – kegiatan sel akan terganggu

      • #183 by syarif muhammad furkan on January 15, 2013 - 9:59 pm

        syarif muhammad furkan (12613044)

        ohh, jadi proses ini sangat berperan dalam kegitan2 sel ya..
        dapatkah anda menjelaskan contoh atau dampak ketika proses ini tidak brlgsg secara sempurna? apakah dapat mmpengaruhi kegiatan sel lain?

      • #184 by Husaini Anwar Fauzan (11613198) on January 16, 2013 - 5:32 am

        Sel-sel dalam tubuh manusia mempunyai umur yang berbeda-beda. Contoh: sel darah merah mempunyai umur 120 hari. maka, setelah 120 hari sel darah manusia akan diregenerasi/digantikan dengan sel-sel darah merah yang baru. Pembuatan sel darah merah dilakukan di sumsum tulang belakang.

  35. #185 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 9:24 pm

    Usia organ tubuh tidak selalu sama dengan usia tubuh manusia. Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri. Ada yang butuh beberapa hari saja, ada juga yang memakan waktu puluhan tahun.
    USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari.

    Lidah. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

    Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, s

    Hati dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari.

    Sel darah merah memperbarui diri setiap empat bulan.
    Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.

    Jantung membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri.

    Tulang membutuhkan waktu 10 tahun.

    Otak dan mata tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.

    • #186 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 9:28 pm

      bisa disebutkan ga jeng , apa aja faktor yang bisa menyebabkan regenerasi sel tersebut terhambat ?

    • #188 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 10:25 pm

      sesuai fungsinya Mir…
      jadi tergantung, apa itu sel organ vital atau tidak, sering digunakan atau tidak terlalu sering digunakan. Ada juga faktor hormonal dan bahkan kelainan

  36. #189 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 9:24 pm

    saya mw bertnya bgaimana proses bunuh diri sel tersebut apkah proses bunuh diri berlangsung bersamaan dengan pembentukan sel baru ?

    Aisyah Chaerunisa S (12613065)

    • #190 by Zul Masri on January 15, 2013 - 9:41 pm

      Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
      Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
      Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba membuka tabirnya

      *dari sumber yang pernah saya baca dan juga dari jawaban rekan rekan diatas,, tidak semua sel yang mati itu diganti dengan sel baru, sebagai contoh,, saat masih dalam keadaan baru terbentuk, di dalam rahim tangan kita kelihatannya tidak memiliki jari,, nah disitu fungsi bunuh diri sel,, diperlukan bunuh diri sel agar jari jari kita terpisah, hingga terbentuk jari.
      mohon maaf jika bahasanya kurang bisa dimengerti,, agak rumit juga menjelaslkannya 🙂 semoga bisa membantu

      • #191 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 10:47 pm

        jadi intinya ada masanya sel bunuh diri tapi tdak hrus di iringi pembntukan baru krena mmpunyai fungsi lain sperti pmbentukan jari itu kan ? sipp.

  37. #192 by Qarningga Irilarita on January 15, 2013 - 9:24 pm

    .

  38. #193 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:25 pm

    Fitra Romadhonsyah (12613015)
    pertanyaan no 5. Sel-sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri
    kematian sel atau yang sudah akbar sebutkan yaitu Apoptosis ini merupakan salah satu dari akhir kehidupan dari sel yaitu kematian sel itu sendiri. Kejadian “bunuh diri” pada sel ini memang hal yang sudah terprogram dalam proses sel itu. Biasanya sel-sel yang mengalami apoptosis akan menerima perintah melalui sintesis beberapa molekul protein. Jika protein-protein itu disintesis maka sel yang menerima sinyal akan langsung mengorbankan dirinya. Hal ini dilakukan secara terprogram. Artinya, ketika perintah sel akan langsung mengorbankan dirinya. DNA akan terputus-putus. cairan sel akan menyusut dan sel akan mengerut. Pada akhirnya, sel akan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang disebut (apoptotic body).
    Bunuh diri ini ternyata bukan sebagai hal yang merugikan, tetapi ada beberapa manfaat dari bunuh diri ini yaitu :
    1. menjaga keseimbangan jumlah sel yang ada di dalam tubuh kita.
    2. untuk proses pertumbuhan. Pada masa embrio ini, sel akan tumbuh terus contoh pada proses pembentukan jari tangan dan kaki. Tetapi jika tidak bunuh diri maka akan menyebabkan kelainan brachydactyly (dua jari tangan atau kaki gagal berpisah satu dengan yang lain)
    3. untuk mengatur siste imun. Misalkan ada sel yang sudah terkena virus atau dari faktor luar seperti lingkungan, maka sel itu akan melakukan bunuh diri dan tidak membuat kerusakan pada sel lainnya

    • #194 by zetna nafi'ah on January 15, 2013 - 9:37 pm

      mereka melakukan bunuh diri dalam waktu yang bersamaan atau mungkin silih berganti fit?

      • #195 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:45 pm

        kalo menurut saya, waktu dalam bunuh diri ini tergantung sel itu di bagian mana. Contoh disaat kita masih kecil sampai dewasa ini, pertumbuhan sel pada jari kaki & tangan kita sudah berhenti dengan bersamaan. Hal ini agar dapat menghentikan pertumbuhan jari kita. Jika dalam konteks menjaga keseimbangan jumlah sel ini bisa saja bergantian karena pada proses pembentukan sel juga memiliki waktu tertentu dan disaat sel itu sudah jadi maka sel lama akan bunuh diri.

    • #196 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:39 pm

      Nah aku mau nanya nih, bunuh diri terprogram ini kan ada manfaat dan dmpk negatif nya kan, di mana secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti (sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru). Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.
      trus gimana cara kita mmprhatikan/mnjaga keseimbangan itu ya supaya trhindar dari pembentukan jaringan2 yg tidak diinginkan ?

      • #197 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 9:58 pm

        12613015
        ya benar kata tyas bahwa kalau tidak seimbang, bisa saja menimbulkan jaringan kanker.
        Tetapi menurut info yang saya baca, memang ada beberapa faktor yang menyebabkan bunuh diri dan regenerasi sel tidak berjalan sempurna, yaitu oksidan yang dapat merusak sel seperti sinar UV dan sinar X. sehingga memang jika kita ingin menjaga keseimbangan bunuh diri sel ini kita jangan terlalu terpapar sinar UV dari matahari dan sinar X disaat di ruang ronsen itu. Menjaga tubuh dari virus virus berbahaya juga dapat membuat sel dapat bunuh diri dengan alur waktunya. Karena virus yang galak seperti HIV itu sulit untuk di musnahkan oleh sel itu sendiri

      • #198 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:06 pm

        Oh, berarti ada hub nya sama ROS ya, sebab ROS itu juga salah satu pemicu kanker. Jadi, untuk menghindarinya sekaligus menjaga keseimbangan antara kematian dan pmbntukan sel dlm tubuh kita, maka kita harus mengonsumsi antioksidan dan melakukan pola hidup sehat, begitu ?

      • #199 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:12 pm

        iya jadi ROS ini kemungkinan sebagai faktor yang menyebabkan sel ini tidak seimbang dalam bunuh dirinya. Jadi menjaga pola makan yang sehat itu membuat sel akan bisa menyeimbangkan diri dengan keadaan tubuh kita yang juga normal

      • #200 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:21 pm

        siap, memang proses kimia dalam tubuh kita juga masih berhubungan dengan proses biologi dalam tubuh kita. Dan kembali lagi bahwa untuk mendapatkan tubuh yang sehat, maka hendaknya kita memberlakukan pola hidup sehat 🙂

  39. #201 by Pratiwi Andriani (12613021) on January 15, 2013 - 9:25 pm

    (no. 5) Fenomena bunuh diri sel atau yang biasa disebut apoptosis itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Dalam fase embrio terjadi pemahatan bagian-bagian tubuh. Dalam proses pemahatan ini, bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan. Contohnya, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.

    Fenomena bunuh diri sel ini sebenarnya menunjukkan, sel yang tumbuh pada tempat yang bukan semestinya tidak akan mendapatkan sinyal yang melarangnya bunuh diri. Dengan demikian, sel itu akan membunuh dirinya sendiri. Keseimbangan antara produksi sel baru dan kematian sel lama pun akan dapat dipertahankan.

    Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti, sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.

    • #202 by Ratni Yuniastuti on January 15, 2013 - 10:08 pm

      apakah semua kematian sel disebabkan karena “bunuh diri”?
      faktor apa yang menghambat bunuh diri ini?

      • #203 by Pratiwi Andriani (12613021) on January 15, 2013 - 11:12 pm

        Menurutku, tidak semua sel mati karena bunuh diri. bunuh diri artinya ia memakan dirinya sendiri. sedangkan sel-sel yang sudah tua dia tidak memakan dirinya sendiri untuk diganti menjadi sel baru tetapi dia mati karena memang sudah seharusnya mati agar digantikan dengan sel yang baru. untuk faktor penghambat bunuh diri saya masih belum mendapatkan referensi. mungkin teman-teman ada yang ingin menambahkan atau memperbaiki tanggapan saya ini?

  40. #204 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:26 pm

    ( 12613009)
    reproduksi sel itu memang berbeda beda , karena ada tiga jenis reproduksi sel , amitosis, meiosis dan mitosis .

    • #205 by 12613029 on January 15, 2013 - 9:36 pm

      anisa coba di jelaskan 3 jenis reproduksi sel tersebut

      • #206 by Anissa Noverdiany on January 15, 2013 - 9:48 pm

        menurut sumber yg saya baca
        Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

        Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
        berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel)

        Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

        Terjadi di sel kelamin
        Jumlah sel anaknya 4
        Jumlah kromosen 1/2 induknya
        Pembelahan terjadi 2 kali

        Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.

        Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu:

        Pembelahan I (meiosis I).
        Pembelahan II (meiosis II).

        Pada proses Meiosis I pada tahap Pofase I DNA dikemas dalam kromosom.

        Pada akhir Profase I terbentuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad.

        Tahap Profase I dibagi menjadi 5 subfase, yaitu:

        Leptonema : Benang-benang kromatin memendek dan menebal ,serta mudah menyerap zat warna dan membentuk kromosom mengalami Kondensasi.
        Zigonema : Sentromer membelah menjadi dua dan bergerak kearah kutub yang berlawanan,sementara itu kromosom homolog saling berpasangan ( Sinapsis).
        Pakinema : Terjadi duplikasi kromosom.
        Diplonema : Kromosom homolog saling menjauhi, terjadi pelekatan berbentuk X yang disebut Kiasma dan merupakan tempat terjadinya ‘Crossing Over’.
        Diakenesis : Terbentuk benang-benang spindel, dua sentriol sampai pada kutub yang berlawanan, membran inti dan nukleus menghilang.

        TAHAP Metafase I : Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.

        TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub.

        Pada manusia dan hewan, meiosis terjadi di dalam gonad dan menghasilkan sel gamet seperti spermatosit atau sel telur.

        Pada tumbuhan, meiosis terjadi pada anthers dan ovaries dan menghasiklan meiospor yang perlahan terdiferensiasi menjadi sel gamet juga.

    • #207 by RATNI YUNIASTUTI on January 15, 2013 - 10:41 pm

      dari segiini tahap nya sudah ada ,apakah ada yang membedakan selain dari tahapnya

    • #208 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 16, 2013 - 12:16 am

      kalau manusia kan ada KB kalau di dunia sel sendiri apakah ada semacam itu yang mengatur jumlah sel yang akan di produksi?

  41. #209 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:26 pm

    (12613076)
    Nomor 3..Reproduksi sel berbeda-beda tergantung jenis sel tersebut
    Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel . Pada organ-isme bersel satu ( uniseluler ), seperti bakteri dan protozoa, proses pem-belahan sel merupakan salah satu cara untuk berkembang biak. Proto-zoa melakukan pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, dari dua sel menjadi empat, dan dari empat sel menjadi delapan, dan seterusnya. Pada makhluk hidup bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel mengakibatkan bertambahnya sel-sel tubuh. Oleh karena itu, terjadi-lah proses pertumbuhan pada makhluk hidup. Pembelahan sel juga berlangsung pada sel kelamin atau sel gamet yang bertanggung jawab dalam proses perkawinan antar individu. Setelah dewasa, sel kelenjar kelamin pada tubuh manusia membelah membentuk sel-sel kelamin.

    • #210 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:39 pm

      berarti masih ada hubungannya sama meosis Dil?

      • #211 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:52 pm

        iya. jadi, reproduksi itu ada dua jenis secara langsung (amitosis) dan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis)

  42. #212 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:27 pm

    Nomor 3 .
    Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).

    • #213 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 9:31 pm

      mksdnya gak langsng am tidak lngsng ,itu gmna dil?

      • #214 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 9:39 pm

        Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

        MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

        Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.

      • #215 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:53 pm

        amitosis : sederhananya, sel membelah menjadi 2, 4, 8 dan seterusnya, kelipatannya

        tanpa melewati interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.

    • #216 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 16, 2013 - 12:22 am

      apa yang membuat amitosis bisa tanpa melalui tahap interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.??

  43. #217 by azuyaputri on January 15, 2013 - 9:27 pm

    Pernyataan no.4 benar pak.. berikut contoh contoh yg baru saja saya temukan dari referensi yg ada:

    Eritrosit (sel darah merah) dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning (yolk sac) . Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis,Sejak usia 6 minggu sampai bulan ke 6 dan 7 masa janin.
    eritrosit terbentuk di dalam hati, limfa, dan sumsum tulang (Sherwood,2001). Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon eritropoietin.

    Rata-rata umur sel darah merah kurang lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan dihancurkan dalam sistem retikulum endotelium terutama dalam limfa dan hati (Sherwood,2001).
    USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari. Usus merupakan organ tubuh yang paling cepat memperbaiki diri karena paling sering terpapar bahan kimia.

    Lidah. Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.
    Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, sedangkan bagian dalamnya membutuhkan waktu satu tahun.
    Hati dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari. Bahkan, jika 70% hati seseorang dipotong, hati mampu kembali ke ukuran normal sampai dengan 90% dalam waktu dua bulan. Namun, jika sudah sangat rusak parah, hati tidak mampu lagi memperbaiki dirinya.
    Sel darah merah memperbarui diri setiap empat bulan. Sel-sel tua dihancurkan di limpa. Cedera atau menstruasi menyebabkan jumlah sel darah berkurang sehingga tubuh terus memproduksinya.
    Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.
    Jantung membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri. Seumur hidup jantung hanya mampu meregenerasi sebanyak 34 kali.
    Tulang membutuhkan waktu 10 tahun. Lebih singkat dibandingkan dengan jantung.
    Otak dan mata tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.
    Kita dapat mengetahui berapa usia sel melalui alat Body Fat Meter (BFM).

  44. #218 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 9:27 pm

    4. Usia organ tubuh tidak selalu sama dengan usia tubuh manusia. Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri. Ada yang butuh beberapa hari saja, ada juga yang memakan waktu puluhan tahun.
    USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari.

    Lidah. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

    Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, s

    Hati dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari.

    Sel darah merah memperbarui diri setiap empat bulan.
    Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.

    Jantung membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri.

    Tulang membutuhkan waktu 10 tahun.

    Otak dan mata tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.

    • #219 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 10:15 pm

      jadi kalau lambung waktu nya berapa lama????

      • #220 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 10:31 pm

        Lambung adalah organ yang ‘paling keras’ kerjanya, bersentuhan langsung dengan berbagai jenis makanan (pedas, kecut, alkohol, zat pewarna, zar pengawet, termasuk kuman, dsb). Semua ini harus dicerna oleh lambung. Apa lagi kalau kamu doyan makan. Dan celakanya hampir tidak ada waktu istirahat bagi lambung. Sebenarnya regenerasi sel juga terjadi di lambung, tetapi karena lambungnya tidak istirahat, proses ini tidak pernah maksimal. Lambung membutuhkan istirahat yang cukup untuk menjalani proses regenerasi sel. Misal waktu kita puasa, lambung berhenti bekerja kan. Nah itu memberikan waktu buat lambungnya regenerasi.

  45. #221 by Kiki Permatasari on January 15, 2013 - 9:29 pm

    Kiki Permatasari (12613010) :
    1. pak saya mau tanya, mengapa ada perbedaan warna pada kromosom? apa yang menyebabkan kromosom berwarna gelap pada induk betina dan kromosom berwarna terang pada induk jantan?

    • #222 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 16, 2013 - 12:26 am

      apa yang menyebabkan warna tersebut pada kromosom?

      • #223 by Kiki Permatasari (12613010) on January 16, 2013 - 5:57 am

        menurut referensi yang aku baca, warna sudah tertera pada kromosom, gelap pada induk betina dan terang pada induk jantan. tapi kalau yang menyebabkan warna kurang mengerti apa yang menyebabkan perbedaan warna tersebut.

  46. #224 by Muhammad FadLi on January 15, 2013 - 9:29 pm

    Muhammad Fadli (10613097)

    Bismillah, assalamualaikum wr wb..
    Mencoba menanggapi pernyataan nomor 5 tentang proses bunuh diri sel atau yang dikenal dengan apoptosis (kematian terprogram)..
    Menurut saya, apoptosis itu adalah suatu proses regulasi sel yang terjadi secara normal dimana hal ini akan berdampak positif terhadap perkembangan dan kehidupan sel.. Proses apoptosis inilah yang akan menjadi penyeimbang dalam siklus hidup sel, sebagai penyeimbang terhadap sel-sel lain yang terus tumbuh.. Sebagai contoh, perkembangan jari pada janin yang semula memiliki semacam selaput, dengan adanya proses apoptosis maka akan menyebabkan antara satu jari dengan jari yang lain akan terpisah secara sempurna.. Akan tetapi proses apoptosis ini bukannya tanpa resiko, sebagai contoh apoptosis yang terjadi lebih dini pada neuron di otak dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti alzheimer dan parkinson, karena ketidakmampuan neuron yang tersisa meregenerasi sel yang hilang. Sebaliknya, apabila kemampuan apoptosis ini rendah terhadap sel dengan tingkat poliferasi yang cepat seperti sel tumor, maka akan menyebabkan sel tumor tersebut berkembang menjadi ganas dan disebut juga kanker.

    • #225 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:31 pm

      bisa terjadi di semua sel?

      • #226 by Muhammad FadLi on January 15, 2013 - 9:45 pm

        Pada dasarnya keputusan untuk melakukan apoptosis itu ada pada sel itu sendiri atau sel-sel terdekat di sekitarnya. Ketika sel tersebut mengirimkan sinyal tertentu sebagai sinyal penginduksi apoptosis, maka terjadilah proses kematian terprogram sel tersebut.. 😀

      • #227 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 9:52 pm

        Mau nanya nih, bunuh diri terprogram ini kan ada manfaat dan dmpk negatif nya, di mana secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti (sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru). Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker.
        trus gimana cara kita mmprhatikan/mnjaga keseimbangan itu supaya trhindar dari pembentukan jaringan2 yg tidak diinginkan ?

    • #228 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:34 pm

      Nah, jika Apoptosis memiliki dampak negatif, bagaimana cara mencegahnya?

      • #229 by Muhammad FadLi on January 15, 2013 - 9:55 pm

        Pencegahan terhadap apoptosis yang berdampak negatif itu sendiri akan diatur dalam regulasi Homeostasis, oleh karena itu di dalam tubuh terdapat protein khusus yang memiliki fungsi sebagai Apoptosis Inhibitor..

      • #230 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:14 pm

        Homeostasis itu suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dlm mempertahankan kondisi yg dialaminya ya ? Trus salah satu dampak negatifnya kan trbentukny jaringan yg tdk diinginkan seperti kanker, nah kira2 bisa gak hal tsb dicegah dengan cara memperbanyak antioksidan dikarenakan masalah kanker tsb masih ada hub nya dengan radikal bebas ?

    • #231 by fatimah siyam handayani on January 15, 2013 - 9:44 pm

      12613074
      kalau ada dampak negatif adkah cara untuk memperlambat bunuh diri sel itu atau bunuh diri itu memang harus terjadi

      • #232 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 3:02 pm

        Jika bunuh diri sel tersebut diperlambat atau dipercepat dari normalnya malah akan menybabkan dampak negatif

  47. #233 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:31 pm

    Maaf, pak. saya ingin bertanya no. 5. Bagaimana tahap – tahap sel – sel tubuh yang melakukan proses bunuh diri? Kemudian seperti apa contohnya?

    • #234 by novia gestarini putri on January 15, 2013 - 9:38 pm

      secara garis besar tahapan apoptosis adalah:
      1. Adanya signal kematian (penginduksi apoptosis).
      2. Tahap integrasi atau pengaturan (transduksi signal, induksi gen apoptosis yang
      berhubungan, dll)
      3. Tahap pelaksanaan apoptosis (degradasi DNA, pembongkaran sel, dll)
      4. Fagositosis.

      • #235 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 10:29 pm

        Apabila salah satu tahap mengalami gangguan bagaimana..?

      • #236 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 5:50 am

        Karina Erlianti 09613139
        Bismillah mencoba menanggapi pertanyaan Mas Deny Wibisono..
        Jika salah satu tahapan pada proses apoptosis tersebut mengalami gangguan, makan apoptosis sendiri akan gagal terjadi.

  48. #237 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 9:33 pm

    untuk pernyataan tentang kromosom, apa yang menyebabkan jumlah psangan kromosom yang berlebih pada suatu kasus kelainan jumlah kromosom pada manusia ?

  49. #238 by Pratomo satrio damarjati ( 12613027) on January 15, 2013 - 9:33 pm

    4. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

    Pada Manusia sel adalah satu unit dasar dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Meskipun jumlah sel pada manusia begitu banyak, tetapi tiap sel memiliki sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
    1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
    2. Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
    3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
    4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
    1. TEORI SEL
    Robert Hooke (1665)
    Robert Hooke adalah orang pertama yang menemukan mikroskop. Dia melakuakan pengamatan pada sayatan gabus. Hasil pengamatannya menunjukkan terdapat bilik-bilik (rongga kecil) yang kemudian disebut sel. Didalam sayatan gabus tersebut tidak terdapat inti sel, jadi merupakan sel mati. Kemudian Dia mengamati organ-organ tumbuhan (akar, batang, daun, dan bunga buah) didalam sel nya ditemukan adanya inti sel (nukleus) yang berarti sel itu disebut sel hidup.

    Robert Borwn
    Dia melakukan pengamatan pada sel dan hasilnya di dalam sel tedapat cairan yang kemudian disebut protoplasma (cairan kehidupan). Protoplasma dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
    • Nukleoplasma ialah protoplasma di dalam inti
    • Sitoplasma ialah protoplasma di luar inti

    Schleiden dan Theodor Schwan
    Melakuakn pengamatan pada beberapa organ tubuh organism (tumbuhan, hewan, manusia, mikroorganisme) dan semuanya tersusun atas sel.
    “Sel merupakan kesatuan struktur organisme” .

    Max Schultze
    “Sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan”.

    Rudolf Virchow
    “Pertambahan jumlah sel berasal dari sel yang sudah ada (omnis cellulae cellula)”.

    Setiap sel memiliki kemampuan-kemampuan berikut :
    1. Bereproduksi dengan cara membelah diri
    2. Metabolisme,.
    3. Pembuatan protein-protein,
    4. Memberikan respon terhadap rangsangan eksternal dan internal seperti perubahan temperatur, pH atau kandungan nutrisi.
    5. Mengatur lalu lintas vesikel.

  50. #239 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 9:34 pm

    12613065

  51. #240 by Kiki Permatasari on January 15, 2013 - 9:34 pm

    Kiki Permatasari (12613010) :

    5.Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita.

    Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan”, bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.

    contoh, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.

    Analoginya, kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. Dr. John Yeh, pakar endokrinologi reproduktif dari Universitas Buffalo, Amerika Serikat, mengatakan, “Apoptosis semacam itu memungkinkan organ tubuh membentuk model dirinya dan mengaturnya kembali.”
    Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).

    Prof. Raff, ketua tim riset pada MRC Laboratory for Molecular Cell Biology University College London, menduga, semua sel tubuh sesungguhnya diprogram untuk membunuh dirinya sendiri secara otomatis, kecuali jika ada sel-sel lain yang melarangnya. Agar sebuah sel tetap hidup, ia harus berkomunikasi terus-menerus dengan sel-sel lain. Mekanisme yang sederhana ini menunjukkan, sebuah sel hanya bisa hidup di tempat yang memerlukannya dan selama ia diperlukan. Apabila suatu sel tidak mendapatkan sinyal yang melarangnya untuk bunuh diri, sel itu akan membunuh dirinya sendiri.

  52. #241 by 12613029 on January 15, 2013 - 9:34 pm

    assalamu’alaikum, menurut sy memang benar semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom mungkin kalo gak ada kromosom sel2 tidak bisa membelah,, sel di dalam tubuh kita dibagi menjadi 2 tipe yaitu autosom dan gonosom,,

    • #242 by Iiychaa Aisyah Chaerunisa on January 15, 2013 - 9:44 pm

      maksudnya autosom dan gaunosom itu yang bagaimana ?

      • #243 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 10:07 pm

        Autosom adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatis) sehingga disebut juga kromosom tubuh, disingkat dengan huruf A. Adapun gonosom adalah kromosom yang terdapat pada sel kelamin (gamet) sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Kromosom kelamin itulah yang membedakan organisme menjadi jantan atau laki-laki dan betina atau perempuan.

  53. #244 by Haudatul Khamsani on January 15, 2013 - 9:34 pm

    bapak saya mau tanyak materi no 5…
    saya dapat revisi seperti di bawah ini..
    “Prof. Raff dan kawan-kawannya kemudian meneliti tipe-tipe sel lainnya. Ternyata, setiap tipe sel yang diteliti memerlukan sinyal dari sel-sel lain untuk mencegahnya bunuh diri. Satu-satunya pengecualian yang ditemukan adalah pada sel telur yang sudah dibuahi. Sel yang disebut blastomer ini ternyata dapat hidup dan membelah diri tanpa adanya sinyal dari sel-sel lain.

    Ketiadaan sinyal yang melarang sebuah sel untuk bunuh diri bukan merupakan satu-satunya cara untuk memicu kematian terprogram dalam sel. Sejumlah obat ternyata dapat memicu program kematian itu. Salah satunya, staurosporin”
    yang saya tanyakan mengapa Ketiadaan sinyal yang melarang sebuah sel untuk bunuh diri bukan merupakan satu-satunya cara untuk memicu kematian terprogram dalam sel? bukan.a setiap sel itu harusnya ada yang mati dan hidup sesuai umurnya… kenapasinyal.a melarang sel itu untuk mati..? contohnya sel apa ya pak?? terus gunanya buat apa ya pak.

    • #245 by syarif muhammad furkan (12613044) on January 15, 2013 - 11:11 pm

      penambahan: mungkin pengaruh dari obat itu dapat mempercepat krmatian dari sel tersebut, dan dstu pula terjadi proses perbaikan_ hal ini diperkuat karena sel sel mempunyai umur yg berbedai agar bisa beregenasi kembali atau proses perbaikan..

  54. #246 by novia gestarini putri on January 15, 2013 - 9:34 pm

    Novia Gestarini Puyri 10613255
    terkait penyataan no 4 mengenai sel-sel yang terdapat pada tubuh manusia memiliki umur yang berbeda-beda, itu memang benar. Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri. Ada yang butuh beberapa hari saja, ada juga yang memakan waktu puluhan tahun.
    contohnya :
    1. usus : Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari. Usus merupakan organ tubuh yang paling cepat memperbaiki diri karena paling sering terpapar bahan kimia.
    2. lidah :Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.
    3. paru-paru : Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, sedangkan bagian dalamnya membutuhkan waktu satu tahun.
    4. hati :dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari. Bahkan, jika 70% hati seseorang dipotong, hati mampu kembali ke ukuran normal sampai dengan 90% dalam waktu dua bulan. Namun, jika sudah sangat rusak parah, hati tidak mampu lagi memperbaiki dirinya.
    5. sel darah merah : memperbarui diri setiap empat bulan. Sel-sel tua dihancurkan di limpa. Cedera atau menstruasi menyebabkan jumlah sel darah berkurang sehingga tubuh terus memproduksinya.
    6. sel-sel kulit : memperbarui diri setiap 2 4 minggu
    7. jantung : membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri. Seumur hidup jantung hanya mampu meregenerasi sebanyak 34 kali.
    8. tulang : membutuhkan waktu 10 tahun. Lebih singkat dibandingkan dengan jantung.
    9. otak dan mata : tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.

    • #247 by Pebri Ramadhani on January 15, 2013 - 9:42 pm

      saya ingin bertanya pada saat proses regenerasi apakah sel tersebut dapat melakukan pekerjaanya dengan baik? padahal sel sel tersebut melakukan proses regenarasi dalam waktu yg cukup lama

      • #248 by novia gestarini putri on January 15, 2013 - 9:52 pm

        menurut saya ada faktor resiko yang bisa terjadi pada masa regenerasi sel yang bisa saja menghambat prosesnya. misalnya ada faktor lingkungan dan adanya penyakit

      • #249 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 9:56 pm

        bagaimana contohnya, jika ada yang menghambat?

      • #250 by novia gestarini putri on January 15, 2013 - 10:09 pm

        apabila ada yang menghambat maka prosesnya tidak akan berjalan sempurna sehingga proses regenerasi sel yang seharusnya berjalan menjadi tidak dapat dilakukan. misalnya pada penyakit anemia dimana sel darah merahnya tidak dapat meregenerasikan sel darah merah yang sudah mati,

  55. #251 by Adytio darmadi(12613057) on January 15, 2013 - 9:35 pm

    1. saya setuju dalam pertanyaan tersebut karena Kromosom adalah struktur terorganisir dari DNA dan protein yang ditemukan dalam sel.

    • #252 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:14 pm

      kromosom itu struktur terorganisir maksudnya yang seperti apa tyo?penjelasannya dong

  56. #253 by Muhammad FadLi on January 15, 2013 - 9:36 pm

    Muhammad fadli (10613097)

    Untuk pernyataan nomor satu, saya rasa semua sel yang memiliki inti memiliki kromosom di dalamnya, namun ada sel di dalam tubuh yang tidak memiliki inti sel sehingga tidak memiliki kromosom yaitu sel darah merah / eritrosit..

    • #254 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:13 pm

      mengapa sel eritrosit tidak memiliki kromosom?jelasin dikit dil

      • #255 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:24 pm

        karena eritrosit tidak memiliki inti sel. sedangkan kromosom itu adanya di inti sel 🙂

  57. #256 by mayang guna subagiyo 12613020 on January 15, 2013 - 9:36 pm

    12613020

  58. #257 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 9:37 pm

    1.Semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom..iya saya setuju karena Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon di dalam inti sel, membentuk struktur bernama nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi
    pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom, jadi otomatis setiap sel tubuh mengandung kromosom

  59. #258 by Innovia on January 15, 2013 - 9:39 pm

    tidak,, kromosom hanya terlihat selama sel sedang membelah, sedangkan dalam keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun kromosom dapat dijadikan sebagai ciri yang spesifik bagi indvidu dalam spesies tertentu.

    • #259 by Tiara Dewi Salindri Pratama (12613013) on January 15, 2013 - 9:43 pm

      dalam spesies tertentu yang seperti apa Fit? kasih contohnya dong..

  60. #260 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:39 pm

    Ralat pak. menurut saya memang tubuh manusia ini tersusun atas jutaan sel yang didalamnya mengandung materi genetik (DNA). akan tetapi berlaku pengecualian untuk yang tidak memiliki inti sel, yaitu eritrosit (sel darah merah)

  61. #263 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 9:42 pm

    sel darah merah cara membelahnya gimana?

  62. #264 by Sabrinna Vannesya P. 11613170 on January 15, 2013 - 9:43 pm

    No.3 menurut saya reproduksi sel berbeda-beda tergantung jenis sel . Pada sel prokariotik yaitu amitosis atau pembelahan biner, secara harfiah berarti “pembelahan menjadi separuh”. Sebagian besar gen bakteri terdapat pada kromosom tunggal yang terdiri atas molekul DNA sirkular dan protein yang terkait. Walaupun bakteri lebih kecil dan lebih sederhana daripada sel eukariotik, masalah replikasi genomnya secara teratur dan pendistribusian salinannya secara ke kedua sel anak masih sulit dimengerti sepenuhnya. Kromosom bakteri dilekatkan pada membran plasma. Setelah sel bakteri mereplikasi kromosomnya dalam persiapan untuk pembelahan, kedua salinannya tetap melekat pada membran di tempat yang bersebelahan. Pertumbuhan membran di antara kedua tempat pelekatan itu akan memisahkan kedua salinan kromosom tadi. Ketika bakteri telah mencapai sekitar dua kali ukuran awalnya, membran plasmanya melekuk ke dalam, memisahkan sel induk menjadi dua sel anak. Setiap sel mewarisi genom yang lengkap. Sebaliknya, pada sel eukariotik, terjadi perbedaan jenis pembelahan. Pertama, pada sel somatik (sel tubuh) terjadi secara mitosis dan yang kedua pada sel gamet (kelamin) terjadi secara meiosis.
    Proses berlangsungnya pembelahan tersebut diperlukan waktu dan laju pembelahan sel (siklus sel) pada bagian tumbuhan dan hewan yang berbeda merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Misalnya antara sel kulit manusia dengan sel hati, frekuensi pembelahannya berbeda, ini disebabkan sel kulit manusia di program agar terus membelah sepanjang hidup, sedangkan pada sel hati mempertahankan kemampuannya tetapi hanya menggunakannya pada saat yang tepat misalnya untuk menyembuhkan luka.

    • #265 by Riona Desy Putri(12613049) on January 15, 2013 - 10:17 pm

      mbak mau nanya, waktu pembalahannya berapa lama dan gimana mekanisme laju reaksinya? terus yang kedua siklus sel pada tumbuhan dan hewan trjadi di bagian mana?

      • #266 by Sabrinna Vannesya P. 11613170 on January 15, 2013 - 10:52 pm

        Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali proses pembelahan, G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1 jam . Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma. Kromosom direplikasi hanya pada sub-fase S. Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin kromosomnya (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan kromosom berkondensasi, dua pasang sentromer terbentuk, dan nukleolus mulai menghilang, kemudian dilanjutkan dengan fase M.
        kalo siklus sel hewan dan tumbuhan itu tidak terjadi di 1 tempat saja. Uraian di atas itu kayak contoh bagian pembelahannya

  63. #267 by Marlin puspaningrum on January 15, 2013 - 9:44 pm

    Marlin Puspaningrum ( 08613039 )
    terkait dengan bahasan no.5 yaitu sel bunuh diri itu disebut dengan apoptosis. apoptosis ini disebut juga dengan kematian sel yang terprogram. Dimana nantinya sel yang sudah rusak, sudah tua, dan tidak diperlukan lagi oleh tubuh akan dihilangkan. Proses ini justru berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, kerena sel-sel tua akan diganti dengan sel-sel yang baru.

  64. #269 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 9:45 pm

    12613059

  65. #270 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 9:46 pm

    Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

    Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

    • #271 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 10:03 pm

      sintesis bhn inti itu apaan?

      • #272 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 10:23 pm

        maksudnya pada step itu kan materi genetiknya dipersiapkan untuk terbelah menjadi 2. Itu disebut sintesa bahan bahan inti…

  66. #273 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 9:48 pm

    Menurut sumber yang saya baca untuk topik nomor 5, kematian sel apoptosis bisa dengan cara bunuh diri dan juga tidak direncanakan (nekrosis). Nekrosis merupakan suatu respons yang tidak direncanakan akibat adanya tekanan yang luar biasa seperti cedera traumatik atau terkena racun. Kondisi ini biasanya terjadi pada sel-sel jantung saat serangan atau sel paru-paru yang mengalami pneumonia.

    Untuk menyeimbangkan sel-sel yang bunuh diri ini, maka tubuh juga melakukan pembelahan sel (mitosis) untuk membuat sel-sel baru. Apoptosis dan mitosis ini akan bekerja sama untuk membuat tubuh sehat, karena sel-sel yang baru akan menggantikan sel lama yang sudah usang sehingga membuat jaringan tetap sehat.

  67. #274 by Innovia on January 15, 2013 - 9:49 pm

    nomer 5 menurut saya :miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. aksi bunuh diri ini memberi manfaat buat kita. sel-sel sehat yang mati tanpa sebab yang jelas,setiap hari ada sel dalam tubuh yang tewas bunuh diri. Jumlahnya sekitar70 miliar sel per hari.
    Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita.Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan”, bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
    contohnya, bagian tangan. Ketika baru saja terbentuk, calon tangan itu terlihat hanya seperti sekop. Untuk membentuk jari-jari tangan, maka harus ada sel-sel pada jaringan di antara jari-jemari itu yang mati dan dilepaskan.

  68. #275 by novia gestarini putri on January 15, 2013 - 9:50 pm

    menurut saya ada faktor resiko yang bisa terjadi pada masa regenerasi sel yang bisa saja menghambat prosesnya. misalnya ada faktor lingkungan dan adanya penyakit

    • #276 by Adytio darmadi(12613057) on January 15, 2013 - 10:30 pm

      yang dimaksud dengan faktor lingkungan itu apa?

  69. #277 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 9:51 pm

    Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi).
    Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik.
    Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
    Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
    Terjadi di sel kelamin
    Jumlah sel anaknya 4
    Jumlah kromosen 1/2 induknya
    Pembelahan terjadi 2 kali

  70. #278 by Lyta Asmara on January 15, 2013 - 9:52 pm

    10613020 : terkait pernyataan no.5 sel dalam tubuh memang memiliki mekanisme bunuh diri atau yang disebut apoptosis. mekanisme merupakan bunuh diri yang terprogram yang merupakan bagian dari sistem regulasi dalam tubuh untuk memperbaiki sel sel yang telah rusak. sel sel yang telah rusak akan mengalami mekanisme apoptosis dan selanjutnya terjadi proses regenerasi. selain itu apoptosis juga berperan dalam sistem imun tubuh.Limfosit T merupakan salah satu bagian dari sel-sel pada sistem imun yang berperan dalam menghancurkan sel-sel tubuh yang rusak. Limfosit T yang tidak efektif dalam proses selektifnya juga akan dibuang melalui induksi apoptosis ini. Karena itu pula, gangguan dalam regulasi apoptosis ini secara otomatis akan mempengaruhi mekanisme normal tubuh sehingga berperan dalam berbagai bentuk penyakit seperti kanker, yang kini dinilai sangat berhubungan dengan proses apoptosis yang minim sehingga memungkinkan perkembangan sel-sel abnormal akibat mutasi secara pesat. Pemahaman peranan apoptosis ini sekarang juga dipandang sangat menentukan keberhasilan para ahli dalam menemukan penatalaksanaan kanker. Namun kebalikannya pula, bila mekanisme apoptosis berjalan kelewat aktif, problem lain juga akan muncul, seperti pada penyakit-penyakit Parkinson, Alzheimer dan sebagainya, dimana proses kematian sel yang berjalan diatas normal akan mengakibatkan hilangnya neuron-neuron sel saraf yang dibutuhkan dalam semua aktifitas rangsang tubuh secara progresif. Begitu juga pada penyakit-penyakit autoimun yang kerap tak terjelaskan penyebab pastinya, gangguan regulasi apoptosis juga dianggap para ahli berperan dalam etiologinya.

  71. #279 by Lyla Prilia on January 15, 2013 - 9:52 pm

    Salah satu sistem di dalam sel tubuh manusia yang mencegah penyebaran sel kanker adalah “apoptosis” yang menyebabkan sel bunuh diri. Apoptosis terjadi kalau DNA sel rusak, atau sel berkembang menjadi tumor, atau gen P53 yang juga dikenal sebagai “gen pencegah kanker” kurang efektif. bagaimana mekanisme kerja apoptosis apabila didapati DNA sel rusak atau terjadi tumor??

  72. #280 by 12613041 on January 15, 2013 - 9:53 pm

    Semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom,,
    setuju karena, di dlam sel mahluk hidup terdapat kromoson. karena tubuh manusia tersusun atas sel, jdi dlam tubuh manusia terdapat pasangan-pasangan kromoson.. 23 kromoson jantan dan 23 kromoson betina

    • #281 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 9:57 pm

      berlaku pengecualian untuk sel yang tidak memiliki inti. DNA itu letaknya di inti sel. jadi ketika sel itu tidak memiliki inti, otomatis dia tidak memiliki kromosom 🙂
      contohnya eritrosit

      • #282 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 10:02 pm

        iyap. setuju sama Erwinda. Kan tidak semua sel punya inti. eritrosit itu gag punya kromosom… 🙂

    • #283 by UTARI (12613041) on January 15, 2013 - 10:01 pm

      lebih rincinya, Pada manusia jumlah kromosomnya ada 46 buah, yang terdiri dari 23 kromosom tubuh (gonosom) dan 2 buah kromosom kelamin (autosom).
      Autosom ialah kromosom biasa, yang tak berperan menentukan dalam mengatur jenis kelamin.

      gonosom ialah kromosom kelamin, berperan menentukan jenis kelamin. Jumlah gonosom itu hanya 1 sampai 2 buah dalam tipe sel suatu individu.
      Kromosom kelamin disebut juga allosom

    • #284 by indah novia wulandari on January 15, 2013 - 10:07 pm

      (12613005)
      win , mau nanya, kan kalo di dalam darah itu ada rh+/- nah itukan dari keturunan juga kan, berarti bukan berasal dari eritrosit yah?

      • #285 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:17 pm

        bismillah.. susah juga ya pertanyaanmu. setahu saya Rh+ itu dimiliki oleh orang asia dan afrika. sedangkan Rh- itu dimiliki oleh orang amerika dan eropa. ini kalau australia aku nggak tau masuk yang mana. hehe.
        jika seorang anak lahir dari orang tua yang memiliki Rh berbeda, maka anak tersebut kemungkinan besar memiliki Rh+ karena Rh+ lebih dominan. sekali lagi, masalah Rh ini diturunkan secara dominan 🙂
        mungkin ada yang bisa bantu jawab? hehe

      • #286 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 11:26 pm

        coba saya nambahkan ya, jadi ada peneliti yang mengatakan bahwa Rh – ini juga di samakan oleh kera macaca karena kesamaan rh- ini. Faktor RH adalah protein yang ditemukan dalam darah manusia
        Spanyol bagian utara dan Prancis bagian Selatan adalah tempat di mana Anda bisa menemukan jumlah konsentrasi RH-negatif tertinggi pada orang-orang Basque. Yang lain terdapat pada Orang Timur/Yahudi Asli. Secara umum, sekitar 40 – 45% bangsa Eropa memiliki kelompok RH-negatif. Hanya sekitar 3% terdapat pada keturunan Afrika dan sekitar 1% keturunan Asia atau Amerika asli yang mempunyai RH-negatif.
        Tubuh ibu hamil Rh-Negatif akan menolak bayi berdarah Rh-Positif di dalam kandungannya. Menganggap faktor rhesus sebagai elemen asing. Dan yang paling menarik, tubuh seorang ibu Rh-Positif itu tidak menolak bayi dengan Rh-Negatif yang ada di dalam kandungannya. Kebanyakan orang yang bergolongan darah O dan A, tapi paling banyak adalah O.

  73. #287 by Lyla Prilia on January 15, 2013 - 9:54 pm

    12613003

  74. #288 by Ruati Nurmasari on January 15, 2013 - 9:55 pm

    ketika sel menjadi rusak atau mengalami beberapa jenis infeksi,sel itu akan merusak diri dengan proses yang disebut apoptosis . Apoptosis bekerja untuk memastikan pengembangan yang tepat dan untuk menjaga proses alami tubuh mitosis di cek. Ketidakmampuan sel untuk menjalani apoptosis dapat mengakibatkan perkembangan kanker.
    pak mau tanya, kalau autolisis itu gimana?

    • #289 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:01 pm

      autolisis artinya perombakan tubuh organisme yg mati oleh enzim tanpa bantuan bakteri kan?

    • #290 by Zul Masri on January 15, 2013 - 10:02 pm

      12613023
      permisi saya menambahkan,,
      Secara sederhana autolisis adalah sistem automatisasi dalam tubuh yang memformat ulang kondisi tubuh ke kondisi ideal.

    • #291 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:06 pm

      Autolisis Adalah penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena adanya hyperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang 10 kali dan menjadi 5 kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil, akan susut kembali mencapai keadaan semula.

      Faktor yang menyebabkan terjadinya autolisis apakah merupakan hormon atau enzim sampai sekarang belum diketahui, tetapi telah diketahui adanya penghancuran protoplasma dan jaringan yang diserap oleh darah kemudian di keluarkan oleh ginjal. Inilah sebabnya beberapa hari setelah melahirkan ibu mengalami beser air kemih atau sering buang air kemih.

    • #292 by Ruati Nurmasari on January 15, 2013 - 10:17 pm

      autolisi itu bkannya penghancuran juga ya?
      beda ya sama bunuh diri?

  75. #294 by Siti Khumaedah (12613062) on January 15, 2013 - 9:57 pm

    no 4. Umur kehidupan sel berbeda-beda misalnya leukosit granular yang dapat hidup selama manusia hidup. Sedangkan eritrosit hanya mampu hidup sampai 14 hari.

    • #295 by eprihariyanto on January 15, 2013 - 10:01 pm

      tarl apakah bisa di ganti dengan sel lain klu sel eritrosit mati???

    • #296 by Uul Uul on January 15, 2013 - 11:36 pm

      knp lebih lama leukosit granular di banding eritrosit?

  76. #297 by Luthfiana Nur Purawijaya (12613048) on January 15, 2013 - 9:58 pm

    saya setuju pak dgn pernyataan no 5, contoh pada embrio pda saat pembelahan melakuan bunuh diri pada sel-sel tertu, seperti pada saat pembentukan jari atau jari kaki atau pembelahan pada bayi kembar apabila tidak terjadi bunuh diri sel maka sel tidak akan membentuk seperti pada umumnya.

    • #298 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:09 pm

      contoh sel bunuh diri yang lain seperti apa pi?

    • #299 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:15 pm

      contoh realnya adalah pada waktu kita dalam kandungan, jari – jari kita masih menyatu untuk mendapatkan jari kita memiliki rongga maka dibutuhkan kematian sel.

      • #300 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:18 pm

        kecebong yang memiliki ekor akan mengalami kematian sel pada bagian ekornya sehingga ia dapat tumbuh menjadi katak tanpa ekor. Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram.

    • #301 by Ratni Yuniastuti on January 15, 2013 - 10:18 pm

      mau nanya mbak,apakah setiap kematian sel disebabkan bunuh diri?
      faktor apa saja yang menghambat bunuh diri ini?
      12613047

    • #302 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:25 pm

      .

    • #303 by UTARI (12613041) on January 15, 2013 - 10:48 pm

      setuju,, Se-sel ini juga melakukan bunuh diri untuk mendukung sistem kekebalan tubuh kita.. 🙂

  77. #304 by Ruati Nurmasari on January 15, 2013 - 9:59 pm

    Para ilmuwan telah memperkirakan bahwa sekitar 95% dari semua sel dalam tubuh adalah
    bakteri . Sebagian besar mikroba ini dapat ditemukan di dalam saluran disgestive .
    bner ya ini, kok banyak bakterinya????

    12613060

    • #305 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:10 pm

      bakteri yang berada di sistem pencernaankita, sangat membantu. contohnya E Coli pada usus besar (colon) dengan bantuan vitamin K, dapat melakukan pembusukan pada tinja

    • #306 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:26 pm

      kan mikroorganisme sar , so ukurannya kecil . mungkin kalo bakteri di kumpulin sebesar 1 kelereng , itu jumlahnya udah berjuta-juta .. kayak sel sprema tuh , walaupun beberapa tetes jumlahnya bisa berjuta-juta ..

    • #307 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:29 pm

      lagian kan ga semua bakteri berdampak buruk bagi kesehatan , ada beberapa bakteri yang membantu proses pencernaan di tubuh kita .. jika bakteri tersebut sudah bersifat patogenik , tubuh kita mempunyai pertahanan-pertahanan yang banyak toh ..

  78. #308 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 9:59 pm

    Terhadap pernyataan nomor 5 itu menurut saya Apoptosis ini turut membantu membentuk ciri-ciri fisik dan organ tubuh sebelum seseorang dilahirkan. Serta membantu tubuh mengeliminasi sel-sel yang tidak dibutuhkan atau berpotensi bahaya.

    Se-sel ini melakukan bunuh diri untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini akan bunuh diri dengan cara berani mati melawan virus-virus sebelum menyerang tubuh.

    Pengorbanan sel-sel inilah yang bisa menghambat penyebaran virus dan menyelamatkan seluruh organisme,

    begitu kira-kira garis besarnya…

    • #309 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:02 pm

      berarti bisa terjadi di semua sel ya? bunuh diri ini ada dampak negatifnya nggak?

      • #310 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:09 pm

        ada kan?

      • #311 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:32 pm

        Apoptosis dapat terjadi pada sel yang mengalami kerusakan. Jika keseimbangan antara kematian dan pembentukan sel tsb terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker. Selain itu apoptosis yang terjadi lebih dini pada neuron di otak dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti alzheimer dan parkinson, karena ketidakmampuan neuron yang tersisa meregenerasi sel yang hilang

      • #312 by Ajeng Inggit Anindita 12613018 on January 15, 2013 - 10:38 pm

        sejauh yang kau baca sih enggak… soalnya tujuan utama dari aksi bunuh diri ini buat peremajaan. kayak recovery gitu. Akan jadi ada dampak negatifnya kalo pembelahan ini terlalu aktif atau malah terlalu pasif

      • #313 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:43 pm

        berarti juga mengandung dampak negatif kan ?

    • #314 by Zul Masri on January 15, 2013 - 10:04 pm

      oh, jadi sel sel tersebut mati bukan karena sudah sampai waktunya saja, tapi juga karena melawan virus virus yang menyebar di tubuh kita,,,

      • #315 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:09 pm

        iya jika sudah ada virus yang masuk ke sel, maka sel itu bisa saja bunuh diri agar tidak menyebar ke sel lain. Tetapi virus seperti HIV ini sangat pintar karena dengan cara bunuh diri ini memang sulit untuk melawan HIV.

      • #316 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:13 pm

        misalnya jika sel mati karena habis “berperang” apakah sel – sel yang mati tersebut diregenerasi kembali atau akan diekresikan?

      • #317 by Zul Masri on January 15, 2013 - 10:16 pm

        saya rasa sel sel tersebut akan segera di regenerasi, sebab jika tidak segera diregenerasi mungkin keseimbangan dalam tubuh akan terganggu

      • #318 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:21 pm

        jadi seperti sel mati ini ternyata di dalam tubuh kita ada zat yang mengangkut sel mati ini dan seperti dibuang begitu. kemudian akan di hasilkan sel baru yang sama seperti sel yang sudah mati saya rasa seperti itu

  79. #319 by 12613029 on January 15, 2013 - 10:03 pm

    semua sel di dalam tubuh kita menagandung kromosom yg merupakan paket dari untai DNA,dimana DNA memegang peta gen kita

    • #320 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:20 pm

      kromosom merupakan paket dari untai DNA tu gimana?bisa dijelasin lebih rinci

      • #321 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:24 pm

        12613015
        Maaf saya hanya menambahkan saja,
        jadi kromosom adalah struktur terorganisir dari DNA dan protein yang ditemukan dalam sel. Ini adalah satu potongan melingkar DNA yang mengandung banyak gen, elemen peraturan dan sekuens nukleotida lainnya. Kromosom juga mengandung DNA-terikat protein, yang berfungsi untuk paket DNA dan mengontrol fungsi-fungsinya. nah jadi kromosom itu disusun oleh DNA yang melingkar dengan bantuan protein histone. Dengan protein ini maka DNA yang awalnya seperti benang lurus maka akan menyusun seperti huruf X dan membentuk sebuah kromosom

    • #322 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:52 pm

      itu maksudnya , untaian-untaian DNA atau rantai DNA itu bakal berpilin-pilin membentuk kromosom no .. itu yang aku pelajari waktu SMA sih ..

    • #323 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:23 pm

      yang di maksud memegang peta gen itu bagaimana yah?? bisa minta penjelasan lebih lanjut??

      • #324 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 11:44 pm

        Peta genetik merupakan peta relatif yang didasarkan pada frekuensi rekombinasi yang tercatat. Nilai yang dihasilkan dari suatu perhitungan dapat dikoreksi oleh perhitungan lain seandainya diperoleh data tambahan.
        Tahap awal dalam penyusunan peta genetik ialah menentukan apakah lokus-lokus yang dipelajari terletak pada kromosom yang sama ataua terpisah pada kromosom yang berbeda. (Lokus (dari bahasa Inggris locus, jm. loci) merupakan letak suatu gen pada suatu berkas kromosom.)

  80. #325 by Ruati Nurmasari on January 15, 2013 - 10:04 pm

    Kebanyakan sel prokariotik mereproduksi oleh proses yang disebut pembelahan biner . Ini adalah jenis proses kloning di mana dua sel identik berasal dari satu sel. Organisme eukariotik memiliki sejenis metode reproduksi yang dikenal sebagai mitosis . Beberapa eukariota juga memiliki kemampuan untuk bereproduksi secara seksual , yang melibatkan fusi sel kelamin atau gamet. Gamet yang dihasilkan oleh suatu proses yang disebut meiosis .

    • #326 by pratomo satrio damarjati (12613027) on January 15, 2013 - 11:31 pm

      dari penjelasan diatas saya masih bingung mengenai pendapat sel eukariot yang bereproduksi dengan mitosis tetapi di sebutkan beberapa sel eukariot bereproduksi secara seksual yang melibatkan sel gamet ,
      sel gamet itu sendiri di hasilkan dengan proses meiosis,,
      mengapa sel gamet meiosis sedangkan organisme eukariot mitosis???

  81. #327 by Pebri Ramadhani on January 15, 2013 - 10:06 pm

    untuk no. 2 menurut sumber yang saya baca bahwa Jumlah total sel bakteri yang barada di dalam tubuh manusia bahkan lebih dari jumlah total sel tubuh manusia itu sendiri, yaitu lebih banyak sekitar 10 kali lipat. Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus besar. Mikroorganisme ini hidup secara anaerobik dan mampu melekat pada permukaan saluran pencernaan manusia. Beberapa jenis bakteri yang hidup di dalam saluran pencernaan ini tidak hanya menyerap nutrisi, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh. Terdapat sekelompok bakteri menguntungkan yang mampu menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker usus besar. Kelompok bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri probiotik.

    • #328 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:08 pm

      apakah di dalam tubuh kita ada bakteri yang bersifat merugikan?

      • #329 by Pebri Ramadhani on January 15, 2013 - 10:24 pm

        contohnya clostridium botulinumdan ecoli

      • #330 by Dini Erma Yani(12613045) on January 15, 2013 - 10:54 pm

        Apa yang disebabkan oleh bakteri clostridium botulinumdan ecoli itu pebri ramadhani?dan terdapat dimana bakteri itu?

      • #331 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 3:16 pm

        Karina Erlianti 09613139
        Assalamualaikum wr wb
        mencoba menanggapi pertanyaan mba dini erma yani

        Clostridium–>> misalnya Clostridium tetani, menyebabkan tetanus

        e.coli–>>Menybabkan penyakit diare, Infeksi Saluran Kemih, sepsis dan meningitis

        Clostridium botulinum—->>>Bakteri ini sering menimbulkan keracunan makanan, hal ini karena bakteri tersebut tumbuh dalam makanan dan menghasilkan toxin yang berbahaya bagi manusia.Gejala penyakitnya berupa tenggorokan terasa kering, penglihatan menjadi kabur, gangguan akomodasi, gangguan suara, kelumpuhan otot, gangguan jantung.Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan memasaknya sampai matang

    • #332 by Zul Masri on January 15, 2013 - 10:09 pm

      lalu bagaimana cara tubuh kita mempertahankan keseimbangan ? apakah ahnya dengan sekumpulang bakteri bakteri baik tersebut ??
      mohon dibantu

      • #333 by Annisa Maya Syari on January 15, 2013 - 10:14 pm

        Mengapa bisaa sel lebih banyak dari sel tubuh manusia itu sendiri??

      • #334 by Pebri Ramadhani on January 15, 2013 - 10:32 pm

        menurut saya tubuh kita dapat mempertahankan kesimbangan dengan cara memberikan asupan yang baik pada tubuh kita seperti memberikan asupan pada tubuh yang mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus bulgaricus pada yogurt.

  82. #335 by Agenilia Permatasari on January 15, 2013 - 10:08 pm

    Semua sel dalam tubuh kita mengandung kromosom

    sel tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom homolog. Jumlah macam kromosom homolog disebut ploid.

    Kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe :
    1. Autosom, ialah kromosom biasa, yang tidak berperan menentukan dalam mengatur jenis kelamin. Dari 46 krmosom di dalam nucleus sel tubuh manusia, maka yang 44 buah (22 pasang) merupakan autosom
    2. Gonosom, ialah seks kromosom (kromosom kelamin), yang berperan dalam menentukan jenis kelamin. Biasanya terdapat sepasang kromosom. Melihat macamnya dapat dibedakan atas Kromosom X dan Kromosom Y

    Agenilia PermataSari (12613073)

    • #336 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:18 pm

      Setuju

    • #337 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:19 pm

      tidak semua sel 🙂

      • #338 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:22 pm

        bisa beriakan contoh, win?

      • #339 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:33 pm

        eritrosit/sel darah merah

      • #340 by Agenilia PermataSari on January 15, 2013 - 11:12 pm

        oh gtu ya win ? berarti eritrosit/sel darah merah tdak mengandung kromosom gtu ? 😀

  83. #341 by Luthfiana Nur Purawijaya (12613048) on January 15, 2013 - 10:08 pm

    pernyataan no 5, contoh pada embrio pda saat pembelahan melakuan bunuh diri pada sel-sel tertu, seperti pada saat pembentukan jari atau jari kaki atau pembelahan pada bayi kembar apabila tidak terjadi bunuh diri sel maka sel tidak akan membentuk seperti pada umumnya.

    • #342 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:10 pm

      betul ..

    • #343 by Agustyan Fadillah on January 15, 2013 - 10:14 pm

      dampak nya apa ? apakah si bayi kembar akan mengalami kecacatan ?

      • #344 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:18 pm

        iya dia bisa menyebabkan kelainan “brachydactyly” (dua jari tangan atau kaki gagal berpisah satu dengan yang lain) dan kecacatan ini akan permanen jika tidak di operasi seperti itu

      • #345 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:19 pm

        Saya rasa benar, tergantung apakah ada Apoptosis Inhibitornya sebagai penghambat atau tidak.

      • #346 by Erwinda Nurul Fauziah on January 15, 2013 - 10:35 pm

        apoptosis inhibitor itu wujudnya seperti apas? berupa ezim kah? atau sama-sama berupa sel tetapi fungsinya saja yg berbeda?

      • #347 by Purna Trijaya Anggara Putra on January 15, 2013 - 11:09 pm

        saya menjawab pertanyaan saudaara agustyan fadillah, pada saat bayi kembar tidak terjadi kematian sel maka bayi kembar tersebut tidak dapat berpisah secara baik, maka pada pasangan kembar tersebut akan terjadi dempet dan kejadian tersebut bisa dikatakan sebagai kejadia kembar siam

    • #348 by Zul Masri on January 15, 2013 - 10:20 pm

      lalu pada kasus jari yang berlebih itu apakah sel nya terlalu bersemangat untuk bunuh diri ?? 🙂 hehe.. mohon ditanggapi ya,,,

      • #349 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:38 pm

        sepertinya kelainan seperti itu bisa saja dari sifat orang tuanya yang membawa kelainan ini.

      • #350 by Agenilia PermataSari on January 15, 2013 - 11:16 pm

        bukan fit,,, setau ku kalau pada kasus jari yang berlebih itu bukan karena sifat orang tuanya yang membawa kelainan, mungkin juga karena pembelahan sel nya itu belum / tidak sempurna deh kyk nya 🙂

      • #351 by syarif muhammad furkan (12613044) on January 15, 2013 - 11:35 pm

        iya, saya sependapat dengan pendapat geni, kasus bunuh diri ini tidak dari bawaan orang tu_ karena proses itu terjadi ketika produksi sel manusia itu sendiri berlebih ketika pada masa tahap embrio..

    • #352 by Furqan' Arian Baihaqi on January 15, 2013 - 10:22 pm

      syarif muhammad furkan (12613044)

      dari pertanyaan no 3, mungkin bapak atau teman bisa menjelaskan apakah jenis sel itu memang benar seksual dan aseksual??
      saya masih bingung dengan jenis sel itu sendiri..

    • #353 by Luthfiana Nur Purawijaya (12613048) on January 15, 2013 - 11:28 pm

      maaf td komputer saya sedang erorr,, jadi baru mulcul pertanyaan nya,,, bnr apa kata fitra, saya menambahkn, akn menyebabkan kelainan, yang saya tau dampak nya bisa terjadi cacat contohnya bila pada jari-jari bayi tidak terjadi pembelahan maka pd saat lahir akn menyatu jari satu dgn yg lain, dan apabila tidak terjadi pembelahan pd bayi kembr akan dempet, bisa perut dengan perut itu kalau pd tidak terjadi pembelahn pd perut, bisa pd kaki dengan kaki, dada dgn dada, dll,

  84. #354 by ririn uttari (12613061) on January 15, 2013 - 10:11 pm

    Dalam tubuh manusia ada milyaran sel. Semua sel memiliki pusat informasi genetik yang disebutkromosom. Sebagian besar sel itu mengandung 23 pasangan kromosom (total 46 kromosom). . Pada kasus DS,kromosom nomor 21 jumlahnya tidak dua sebagaimana umumnya, melainkan tiga, sehingga total 47kromosom. Jumlah kromosom yang tidak normal ini bisa ditemukan di seluruh sel (92 persen kasus ataudi sebagian sel tubuh). Akibat jumlah kromosom 21 yang berlebihan itu, terjadi goncangan sistemmetabolisme di sel yang berakibat munculnya DS.

    • #355 by Kiki Permatasari (12613010) on January 15, 2013 - 10:40 pm

      apakah ada upaya pencegahan agar tidak terjadi DS? dan apakah sudah ditemukan obat yang bekerja secara efektif?

    • #356 by Agenilia PermataSari on January 15, 2013 - 11:08 pm

      Jumlah kromosom yang tidak normal itu di sebabkan apa rin ?

  85. #357 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:12 pm

    Untuk topik nomor 5, keputusan suatu sel melakukan apoptosis tergantung dari kesetimbangan pemicu positif yang diperlukan untuk terus bertahan hidup dan yang negatif yang mengarah ke apoptosis. Untuk dapat bertahan hidup suatu sel harus terus menerus menerima rangsang dari sel-sel lain serta tetap melekat (adhesi) pada permukaan tempat sel tersebut tumbuh. Contoh pemicu positip aantara lain ; faktor pertumbuhan (growth factor) neuron dan interleukin-2 (IL-2) yang merupakan factor penting dalam mitosis limfosit.

    Pemicu negatif dapat berupa oksidan yang menyebabkan kerusakan DNA atau senyawa-senyawa lain seperti obat kemoterapi serta sinar-X dan sinar-UV. Akumulasi protein yang tidak melipat sempurna dalam struktur tersiernya juga merupakan suatu pemicu negatif. Kematian sel juga dapat terjadi jika ditemukan ‘aktivator kematian sel’ seperti faktor tumor nekrosis (TNF-α) dan limfotoksin (TNF-β) yang mengikat reseptor TNF serta Fas Ligand (FasL) yang mengikat reseptor Fas yang dikenal juga dengan nama CD 95.

    • #358 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:15 pm

      12613015
      mau tanya, akumulasi protein tidak melipat sempurna itu maksudnya seperti apa ya? apa itu maksudnya reseptor TNF dan Fas Ligand (FasL)??? mohon bantuannya

      • #359 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:24 pm

        Tumor necrosis factor (TNF)-α merupakan salah satu contoh yang berperan pada psoriasis dan sindrom metabolik, peningkatan kadar mediator ini dalam sirkulasi, reseptor TNF- α yang terlarut maupun produksi TNF- α in vitro dijumpai pada pasien dengan komponen sindrom metabolik, misalnya obesitas dan resistensi insulin.

      • #360 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:32 pm

        Fas ligand/FasL (CD95) merupakan death receptor, terdapat di permukaan dan kalau berpasangan akan memicu terjadinya apoptosis tetapi bedanya tidak lewat mitokondria.

      • #361 by Lintang Prava Azza/12613059 on January 15, 2013 - 10:48 pm

        Akumulasi protein yang gagal melipat juga dapat berkontribusiterhadap penyakit pembuluh darah dan jantung.

  86. #362 by syayida surya amnata on January 15, 2013 - 10:13 pm

    no 3 menurut saya reproduksi sel berbeda-beda tergantung jenis sel dan terjadi pada siapa, conohnya prokariot dia akan melakukan amitosiss(pembelahan biners), sedangkan pada manusia, hewan dan tumbuhan akan melakukan meiosis dan mitosis

  87. #363 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:17 pm

    Usia organ tubuh tidak selalu sama dengan usia tubuh manusia. Hal ini disebabkan siklus sel setiap organ yang berbeda beda dalam memperbaiki (meregenerasi) dirinya sendiri. Ada yang butuh beberapa hari saja, ada juga yang memakan waktu puluhan tahun.

    • #364 by Fitra Romadhonsyah on January 15, 2013 - 10:19 pm

      bisa kasihkan contoh sel mana saja yang memiliki waktu siklus yang berbeda??

      • #365 by Innovia A.F on January 15, 2013 - 10:24 pm

        referensi yang didapat fit,kalo kurang tepat ditambahin ya
        USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari. Usus merupakan organ tubuh yang paling cepat memperbaiki diri karena paling sering terpapar bahan kimia.

        Lidah. Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

        Paru paru. Permukaan sel paru paru membutuhkan waktu 2 3 minggu untuk beregenerasi, sedangkan bagian dalamnya membutuhkan waktu satu tahun.

        Hati dapat meregenerasi diri dalam waktu 150 hari. Bahkan, jika 70% hati seseorang dipotong, hati mampu kembali ke ukuran normal sampai dengan 90% dalam waktu dua bulan. Namun, jika sudah sangat rusak parah, hati tidak mampu lagi memperbaiki dirinya.

        Sel darah merah memperbarui diri setiap empat bulan. Sel-sel tua dihancurkan di limpa. Cedera atau menstruasi menyebabkan jumlah sel darah berkurang sehingga tubuh terus memproduksinya.

        Sel-sel kulit memperbarui diri setiap 2 4 minggu.

        Jantung membutuhkan waktu yang panjang untuk memperbaiki diri. Seumur hidup jantung hanya mampu meregenerasi sebanyak 34 kali.

        Tulang membutuhkan waktu 10 tahun. Lebih singkat dibandingkan dengan jantung.

        Otak dan mata tidak mampu meregenerasi sel selnya. Hanya kornea yang mampu meregenarasi dirinya dalam waktu 24 jam.

      • #366 by Uul Uul on January 15, 2013 - 10:34 pm

        kenapa siklusnya berbeda beda dalam memperbaiki dirinya? kenapa bisa selama puluhan tahun..

    • #367 by Silviana Trisna S.P (12613072) on January 15, 2013 - 10:21 pm

      Apakah ada faktor penghambat dalam meregenerasi sel?

      • #368 by syayida surya amnata/ 12613033 on January 15, 2013 - 10:39 pm

        ada salah satunya kurang tidur, akibat kurang tidur ini akan menghampat proses regenerasi sel pada otak

      • #369 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 10:51 pm

        ada beberapa faktor yang menghambat regenerasi yaitu:
        1. Pemasukan nutrisi yang rendah,
        2. Pemasukan toxin tinggi yang merusak sel, sumber-sumber toxin antara lain:
        • Zat aditif (perasa, pewarna, pengawet, pengembang, pengenyal)
        • Polusi udara, air , pestisida, kaporit

    • #370 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 10:23 pm

      contoh organ tubuh yang memperbaiki dirinya sendiri dalam watu beberapa hari saja dan puluhan itu contohnya apa?

      • #371 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:38 pm

        USUS. Ia melakukan regenerasi selnya setiap 2 3 hari. Usus merupakan organ tubuh yang paling cepat memperbaiki diri karena paling sering terpapar bahan kimia.

        Lidah. Lidah adalah organ tubuh kedua yang paling cepat beregenerasi. Ia hanya membutuhkan waktu 10 14 hari untuk memperbarui 9.000 sel perasanya.

      • #372 by Suci Gartina 12613002 on January 15, 2013 - 11:14 pm

        mira kalau yang puluhan tahun itu contoh organ tubuhnya apa? gimana cara dia untuk memperbaiki tubuhnya? sedangkan umur dia saja misal masih 5tahun? ga ngerti mira 😦

    • #373 by syarif muhammad furkan (126130440 on January 15, 2013 - 10:28 pm

      penambahan untuk soal no 1.

      Walaupun kromosom hanya terlihat selama sel sedang membelah, sedangkan dalam keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun kromosom dapat dijadikan sebagai ciri yang spesifik bagi indvidu dalam spesies tertentu. Oleh karena itu kromosom pada tanaman berbeda dengan kromosom pada hewan, baik bentuk maupun jumlahnya. Bentuk kromosom biasanya dipelajari pada tingkat metaphase. Saat itu kromosom dalam pemadatan maksimum dan paling mudah diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, masing-masing terdiri dari 2 kromatid. Yang sentromernya masih satu. Karena itu dalam gambar-gambar kromosom, biasa diperlihatkan setiap kromosom itu memiliki lengan yang selalu ganda atau sepasang.

    • #374 by Kiki Permatasari (12613010) on January 15, 2013 - 10:35 pm

      apakah ada kemungkinan siklus sel berjalan tidak sempurna? apakah hal itu kemudian akan mempengaruhi waktu?

      • #375 by Mira Amaliasari Sitorus (12613024) on January 15, 2013 - 10:44 pm

        ada , contohnya pada anaphase mitosis disaat kromosom nomor 21 gagal membela . jadi akan mengakibatkan downsindrom ..

      • #376 by syayida surya amnata/ 12613033 on January 15, 2013 - 10:44 pm

        siklus sel dpt berjalan tidak sempurna contohnya saja apabila terjadi crossing over pada fase profase dan ini tentunya akan mempengaruhi waktu yang ada

      • #377 by Kiki Permatasari (12613010) on January 15, 2013 - 10:48 pm

        faktor apa yang menyebabkan siklus sel tersebut berjalan tidak sempurna sehingga mengakibatkan downsyndrom?

      • #378 by Anisa Eka Pancarani on January 15, 2013 - 10:56 pm

        salah satunya karena mutasi sel.

  88. #379 by syarif muhammad furkan (12613044) on January 15, 2013 - 10:37 pm

    penambahan untuk soal no 1.

    Walaupun kromosom hanya terlihat selama sel sedang membelah, sedangkan dalam keadaan istirahat (interphase) akan menghilang, namun kromosom dapat dijadikan sebagai ciri yang spesifik bagi indvidu dalam spesies tertentu. Oleh karena itu kromosom pada tanaman berbeda dengan kromosom pada hewan, baik bentuk maupun jumlahnya. Bentuk kromosom biasanya dipelajari pada tingkat metaphase. Saat itu kromosom dalam pemadatan maksimum dan paling mudah diwarnai. Saat itu pula kromosom dalam keadaan ganda, masing-masing terdiri dari 2 kromatid. Yang sentromernya masih satu. Karena itu dalam gambar-gambar kromosom, biasa diperlihatkan setiap kromosom itu memiliki lengan yang selalu ganda atau sepasang.

    Leave a Reply

  89. #380 by farkhan anis (12613071) on January 15, 2013 - 10:39 pm

    Menurut sumber yang saya baca. Diam-diam, miliaran sel dalam tubuh kita melakukan aksi bunuh diri massal setiap hari. Peristiwa yang dinamai apoptosis ini diamati untuk pertama kalinya oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis yang berasal dari bahasa Yunani dan berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya.

    Pertanyaannya kemudian, jika miliaran sel tubuh pada mati setiap hari, mengapa kita kok tidak ikut mati? Pertanyaan lain yang tidak kalah menarik, kenapa pula sel-sel tubuh kita melakukan tindakan bunuh diri, dan apakah peristiwa itu bisa dicegah?
    Kematian terprogram. Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio, tetapi kemudian terus berlanjut di sepanjang usia kita. Kematian atau bunuh diri miliaran sel yang terjadi bukan dalam fase perkembangan embrio itu seolah-olah merupakan kematian sia-sia. Jika peristiwa itu terjadi dalam fase perkembangan embrio, mungkin masih bisa dipahami. Sebab, dalam fase ini terjadi “pemahatan” bagian-bagian tubuh. Dalam kegiatan “pemahatan,” bagian-bagian yang tidak diperlukan harus mati dan dilepaskan.
    Namun, pada peristiwa di luar fase perkembangan embrio terdapat peristiwa kematian sel yang belum jelas tujuannya. Meskipun demikian, sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel, yang kemudian digantikan oleh sel baru, dapat pula dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap hidup sehat dan bugar. Akan tetapi, sampai pada usia tertentu kemampuan pergantian sel itu akan menurun. Lalu, terjadilah apa yang kemudian dikatakan sebagai permasalahan lanjut usia (geriatrik).
    Dalam fenomena sel-sel melakukan bunuh diri ini—meskipun sel-sel berada dalam keadaan benar-benar sehat—mereka meng-aktifkan suatu program kematian dalam dirinya sendiri. Proses ini dinamakan oleh para pakar sebagai kematian sel terprogram. Sifat program kematian itu tetap saja masih misterius, sekalipun sudah semakin banyak pakar biologi yang mencoba membuka tabirnya

    • #381 by Deny Wibisono (12613055) on January 15, 2013 - 11:12 pm

      Peran dari apoptosis itu sendiri apa yang berpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit…?.

      • #382 by BAIQ MUTMAINNAH on January 15, 2013 - 11:14 pm

        Peran apoptosis dalam kesehatan dan penyakit :
        – Selama perkembangan normal pada organism multiseluler dan berlanjut sampai dewasa.
        – Bertanggungjawab terhadap pembentukan jaringan dan organ selama perkembangan embrio. (apoptosis dari sel berada antara jari kaki sehingga kita memiliki 5 jari)
        – Merupakan bagian penting dari regulasi system imun (pematangan timus).

      • #383 by Pratiwi Andriani (12613021) on January 15, 2013 - 11:24 pm

        Apoptosis memiliki peranan penting dalam fenomena biologis, proses apoptosis yang tidak sempurna dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang sangat bervariasi. Terlalu banyak apoptosis menyebabkan sel mengalami kekacauan, sebagaimana terlalu sedikit apoptosis juga menyebabkan proliferasi sel yang tidak
        terkontrol (kanker).

  90. #384 by 12613007 on January 15, 2013 - 10:49 pm

    sel apa yang bisa secara massal setiap hari nya ?

    • #385 by Agenilia PermataSari on January 15, 2013 - 11:07 pm

      farkhan, kamu bilang kan Fenomena bunuh diri sel itu sebenarnya sudah dimulai sejak awal masa embrio,,, yg mau saya tanyakan… pada proses itu apakah ada kmungkinan terjadi gangguan pada masa embrio itu ? contoh nya penghambatan pembentukan anggota tubuh gtu ?

  91. #386 by 12613007 on January 15, 2013 - 10:50 pm

    eh salah maksudnya sel apa yang bisa membunuh secara massal setiap harinya ?

    • #387 by fatimah siyam handayani on January 15, 2013 - 11:11 pm

      12613074
      kalau yang setiap hari saya kuarang tau setau saya terjadi pada
      Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.

  92. #388 by Ayuningtyas Galuh Purwandityo on January 15, 2013 - 10:52 pm

    Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti; sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Akan tetapi, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Jika keseimbangan itu terganggu, misalnya jika jumlah sel yang terbentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja pada organ tubuh itu akan terbentuk jaringan kanker. Nah, berdasarkan kasus ini, saya ingin bertanya tentang kanker itu sendiri. Pengobatan kanker itu kan bagai makan buah simalakama, di mana pengobatannya dengan kemoterapi dan dari 100% yang menjalankannya kira2 hanya 30% yang berhasil. Lalu apakah ada pengobatan alami dengan tali putri misalnya, karena jika dilihat dari sifat nya yang parasit (menempel) pada tumbuhan lain dan bersifat merugikan, di mana sifat tali putri tersebut mirip dengan sifat sel kanker itu sendiri. Kira2 tali putri itu bisa tidak dijadikan referensi untuk pengobatan kanker secara alami ?

  93. #389 by UTARI (12613041) on January 15, 2013 - 11:35 pm

    yg saya ketahui juga. kromosom terdapat pada organisme tingkat tinggi yang tersusun atas 2 macam sel, yaitu sel kelamin dan somatik. sel kelamin itu ovum ato sperma, sedangkan sel somatik sel dari ujung rambut sampai kaki..

  94. #390 by Marlin puspaningrum on January 16, 2013 - 12:28 am

    Marlin Puspaningrum ( 08613039 )
    apakah semua sel yang telah menua akan mengalami apoptosis ?

  95. #391 by Karina Erlianti on January 16, 2013 - 5:14 am

    Karina Erlianti 09613139
    Assalamualaikum wr wb
    Mencoba menanggapi pernyataan nomer 5 “sel-sel tubuh mampu melakukan proses bunuh diri”

    Pernyataan tersebut benar..sel-sel tubuh dapat melakukan proses bunuh diri.

    Selama proses bunuh diri, sel akan menyusut dan menarik diri dari lingkungannya. Kemudian permukaan sel akan tampak seperti air mendidih dengan beberapa fragmen melepaskan diri.DNA yang berada di dalam inti sel akan pecah menjadi beberapa bagian yang sama rata, lalu inti sel tersebut akan hancur dengan sendirinya diiukuti oleh seluruh bagian sel. Selanjutnya sel-sel fagosit (sel imun) akan membersihkannya dengan cara menelan dan membuang sel-sel mati ini. Kematian sel ini bisa dengan cara bunuh diri dan juga tidak direncanakan (nekrosis). Nekrosis merupakan suatu respons yang tidak direncanakan akibat adanya tekanan yang luar biasa seperti cedera traumatik atau terkena racun. Kondisi ini biasanya terjadi pada sel-sel jantung saat serangan atau sel paru-paru yang mengalami pneumonia.

  96. #392 by Feti Nur Kholifah on January 16, 2013 - 11:41 am

    Feti Nur Kholifah 10613279
    Menanggapi untuk pernyataan ke 5 terkait bunuh diri sel

    Setiap hari ada saja sel dalam tubuh yang mati bunuh diri. Sekitar 70 miliar sel / hari. Peristiwa ini dinamakan apoptosis. Pertama kali diamati oleh Andrew Wyllie pada tahun 1970-an. Apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti rontok itu memang mirip peristiwa daun yang berguguran dari pohonnya.
    Sebagian pakar menyatakan, peristiwa itu mungkin sangat penting dalam menjaga keseimbangan populasi sel pada tubuh orang sehat. Kematian sel yang kemudian digantikan oleh kelahiran sel-sel baru, dapat juga dikatakan sebagai peremajaan sel yang membuat kita tetap fit. Tetapi, semakin lama kemampuan ini akan menurun.
    Tubuh kita memang bukan sesuatu yang bersifat statis. Secara dinamis sel-sel tubuh kita akan terus berganti; sel-sel lama akan digantikan oleh yang baru. Namun, pergantian ini harus terus memperhatikan keseimbangan jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ tubuh. Karena, jika keseimbangan terganggu, contoh jika jumlah sel yang dibentuk tidak dibatasi oleh fenomena bunuh diri, mungkin saja akan terbentuk jaringan kanker dan semacamnya.

Leave a reply to Karina Erlianti Cancel reply